TRIBUNNEWS.COM - Pembalap MotoGP dari tim Repsol Honda, Marc Marquez memiliki kisah kelam terkait cedera lengan yang dideritanya.
Kendati sudah melakukan operasi hingga empat kali, performa The Baby Alien belum kembali sempurna.
Cedera yang timbul akibat kecelakaan di MotoGP Jerez pada 2020 lalu itu membuat karier Marquez meredup.
Bahkan ia harus rela kehilangan impian meraih si trofi dunia MotoGP selama 3 tahun beruntun setelah gelaran 2019.
Adapun momen gelap dalam hidupnya tersebut kembali mencuat lewat film dokumenter 'Marc Marquez: All In'.
Film ini mengisahkan karier Marquez, termasuk perjuangannya melawan cedera lengan yang menentukan msa depannya.
Sebuah insiden diceritakan dalam film tersebut.
Seperti dikutip dari Crash, cerita bermula dari rumah.
“Itu hari Senin jam 7.30 pagi, setiap hari, saya mengajak anjing jalan-jalan dengan perut kosong selama 45 menit," kata Marc.
Baca juga: Pantang bagi Augusto Fernandez Dilabeli sebagai Rider Sunmori MotoGP 2023
“Saya membuka paksa pintu geser, saya merasakan retakan dan berkata 'sialan'. Saya melihatnya, dan ada benjolan. Saya berkata: 'Apa yang terjadi?'
“Saya membangunkan [fisio saya Carlos J. Garcia] dan saudara laki-laki saya. Saat itulah saya mulai pusing. Saya berbaring di tempat tidur dan dia berkata 'biarkan saya melihat'."
“Saya berkata: 'Saya ragu saya merusak implan logam'."
“Dia meraih tulang saya dan menjadi 'retak'. Dia menjadi pucat dan berkata: 'Ayo pergi'. Kami langsung pergi ke rumah sakit.”
Operasi keempat untuk lengannya telah menghapus rasa sakit yang dialami Marquez di awal musim saat itu.
Dia juga berjuang dengan diplopia, masalah mata yang menyebabkan penglihatan ganda.
"Diplopia secara khusus.. Nah, dalam hal ini saya akan melihat hal ganda. Ini tidak seperti 'mata mana yang tidak berfungsi?' tidak.".
“Jika saya menutup satu mata, saya bisa melihat dengan sempurna. Tapi saat kedua mata terbuka ada sedikit perbedaan. Saya tidak tahu, satu derajat. Satu derajat jauhnya terus memburuk.”
Marquez berharap trauma fisik terburuknya ada di belakangnya dan, jika Honda dapat memberikan motor yang lebih baik dari mesin sub-par musim lalu, dia akan berjuang untuk gelar kelas premier ketujuh.
Sisi Langka Marquez
Ada satu keunggulan khusus dari Marc Marquez yang bahkan tak dimiliki oleh para rider Fantastic Four.
Legenda MotoGP asal Spanyol, Jorge Lorenzo memandang Marc Marquez mempunyai kelebihan beda dari yang lain.
Bahkan sekalipun jika dikomprasikan dengan pembalap era Fantastic Four seperti, Valentino Rossi, Dani Pedrosa, Casey Stoner dan Jorge Lorenzo sendiri.
Baca juga: Menghitung Hari Menuju MotoGP 2023 Portugal, 3 Tim Gelar Tes Tertutup demi Saingi Ducati
Lorenzo yang sudah pernah melakukan duel dengan keempat rider tersebut, menilai ada sisi unik yang dimiliki setiap rider. Namun yang dia anggap paling langka ialah Marc Marquez.
Menurutnya, The Baby Alien -julukan Marc Marquez- merupakan rider yang tak pernah mengenal takut dalam mengalami insiden kecelakaan.
Hal tersebut yang kemudian membuat Marc Marquez mempunyai gaya balap yang agresif. Bahkan cenderung membahayakan dirinya dan rider lain ketika menggeber kuda besi di atas lintasan.
"Rossi sangat cerdas, dia tahu bagaimana berimprovisasi dengan sangat baik dalam setiap situasi selama balapan," buka Jorge Lorenzo, dikutip dari Motosan.
"Sulit untuk mengalahkan dia dalam battle one on one," sambung juara dunia MotoGP tiga kali.
"Namun akan berbeda jika kita berbicara soal Marc Marquez. Dia memiliki keunggulan yang tak mungkin ada di pembalap lain," sambung pria yang terkenal dengan julukan X-Fuera.
"Dia tidak pernah takut jatuh atau mengalami kecelakaan hebat saat balapan. Ini bukan hal yang gampang dan tak ada pembalap yang seperti itu," sambung Jorge Lorenzo.
Gaya balap Marc Marquez yang agresif memang mengundang banyak kontra, meski tak sedikit juga yang memberikan dukungan.
Khususnya di kalangan pembalap, agresifitas Marquez ketika melakukan overtake kerap kali membahayakan pembalap lain. Tak heran jika kemudian tingkat kecelakaan yang dialami Marquez juga tergolong tinggi.
Namun gaya balap inilah yang endingnya membawa nama The Baby Alien membumbung tinggi di jagad MotoGP.
Dia selalu menge-push atau mendorong kecepatan RC213V hingga batas limit. Buktinya, sejak debut di kelas para raja, Marquez telah mengantongi enam gelar juara dunia.
"Dia bisa memaksimalkan limited karena gaya balapanya itu," puji Lorenzo.
Namun keunggulan Marc Marquez ini juga yang akhirnya membuatnya kini dalam situasi terpuruk.
Keclakaan highside di MotoGP Qatar 2020 memaksa Marc Marquez menjalani operasi humerus lengan kanan. Bahkan dia harus absen beberapa kali untuk menjalani recovery.
Belum lagi cedera diplopia juga menghantui Marc Marquez karena sifatnya yang kambuhan.
Namun di MotoGP 2023 ini, Marc Marquez telah menegaskan kondisinya yang fit. Namun problem muncul ketika pengembangan RC213V terkesan jalan di tempat.
Lantas yang menjadi pertanyaan, kapan MotoGP 2023 dimulai?. MotoGP 2023 dimulai pada 26 Maret mendatang di mana Sirkuit Portimao, Portugal diplot sebagai balapan pembuka.
Ini menjadi warna baru bagi race opening MotoGP yang sejak 2002 menggunakan Sirkuit Losail, Qatar sebagai race perdana.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Giri)