TRIBUNNEWS.COM - Jelang All England 2023, kedua pasangan ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti diharap bisa belajar dari kesalahan di German Open 2023.
Pasalnya, Dejan/Gloria dan Praveen/Melati tak mampu tampil menawan di German Open 2023.
Langkah kedua pasangan non pelatnas itu harus terhenti di babak 16 besar.
Dejan/Gloria kalah di tangan wakil Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Ng Tsz Yau dengan skor 19-21 dan 19-21.
Sedangkan Praveen/Melati digilas wakil China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China), 15-21 dan 19-21
Mengetahui rapor merah anak didiknya di German Open 2023, pelatih ganda campuran PB Djarum, Vita Marissa, tak ingin hasil buruk kembali terjadi di All England.
Baca juga: Kandas di German Open 2023, Saatnya Dejan/Gloria & Praveen/Melati Alihkan Fokus ke All England 2023
Diketahui, Dejan/Gloria dan Praveen/Melati juga bakal turun di All England yang berlangsung pada 14-19 Maret mendatang di Utilita Arena Birmingham.
Dikutip dari situs resmi PB Djarum, Vita mengaku bahwa kondisi Dejan/Gloria dan Praveen/Melati saat di German Open 2023 tak terlalu fit.
Perubahan cuaca membuat kedua pasangan itu tak bisa tampil dengan performa maksimal.
Tentu, masalah cuaca tak bisa dijadikan alasan untuk tampil jelek di All England.
“Kemarin di Jerman, Gloria dalam kondisi yang tidak baik. Dia batuk dan flu berat saat tiba di Jerman karena perubahan cuaca."
"Hal ini nggak bisa dijadikan alasan, tapi bisa dijadikan pelajaran untuk lebih menjaga kondisi,” kata Vita.
Vita juga menambahkan jika Dejan bermain kurang tenang dan banyak membuang bola saat di German Open.
Hal itu akan menjadi catatan tersendiri bagi Dejan agar bisa tampil maksimal di All England nanti.