Pada gim kedua, Praveen/Melati mencoba bermain lebih agresif untuk mengambil inisiatif jalannya pertandingan.
Upaya mereka berhasil untuk membawa mereka selalu unggul dengan selisih minimal tiga angka.
Praveen/Melati tetap memimpin hingga interval gim kedua dnegan skor 11-8.
Akan tetapi, Dejan/Gloria kembali memberikan perlawanan dengan menempel perolehan poin Praveen/Melati menjadi satu poin pada 14-15.
Dejan/Gloria terus menjaga jarak poin dengan Praveen/Melati tetap dekat hingga skor 17-18.
Namun Praveen/Melati langsung mendapatkan tiga poin beruntun untuk memaksa laga berlanjut ke gim pamungkas.
Berlanjut ke gim penentu, situasi serupa pada gim kesatu kembali terjadi saat kedua pasangan saling berbalas angka hingga skor 4-4.
Dejan/Gloria lebih dulu membuka keunggulan tiga angka pada skor 7-4 sebelum Praveen/Melati mengejar untuk membalikkan keadaan menjadi 9-8.
Meski begitu, skor kembali berbalik saat Dejan/Gloria berhasil mencetak tiga angka beruntun untuk memimpin 11-9 pada interval.
Setelah istirahat sebentar, Praveen/Melati mampu menyamakan kedudukan lagi saat tertinggal dua kali.
Pengembalian yang tak melewati net dari Gloria memberikan hadiah untuk Praveen/Melati berbalik unggul pada 15-14.
Selisih jarak satu poin masih mewarnai derbi Indonesia jelang akhir gim ketiga saat Praveen/Melati unggul 19-18 atas Dejan/Gloria.
Satu pukulan menyilang dari Praveen berhasil mencatatkan match point dengan skor 20-18 untuk juara All England 2020 ini.
Kemenangan akhirnya didapat Praveen/Melati usai pengembalian Gloria gagal menyebrangi net.
Pada babak kedua, Praveen/Melati sudah ditunggu unggulan ketiga dari Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. (Wahid Fahrur Annas/BolaSport)