Badan kekar Rheza Nuhroho Widianto seakan rapuh saat menceritakan kisah hidupnya yang detir.
Mantan petinju amatir ini harus banting tulang untuk menghidupi dua adiknya semenjak ayah dan ibunya tiada.
Saban hari ia bekerja sebagai guru sekaligus tukang ojek online.
Bahkan, ia sudah meninggalkan impiannya menjadi petinju profesional.
Tatkala kecil, saat ayah dan ibunya masih ada, Rheza Nuhroho Widianto aktif menjadi atlet tinju amtir.
Berbagai medali ia raih mulai dari tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.
Dari prestasi itu, ia mendapat beasiswa kuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Akan tetapi, kini ia harus fokus untuk membiayai dua adik perempuannya dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kadang saya merasa capek, lelah, kenapa kehidupan seperti ini? Tapi saya teringat kedua adik saya. Saya mau berjuang untuk mereka. Saya mau kedua adik saya bisa meraih gelar sarjana," ujarnya sembari menyeka air mata.
Ia meceritakan, Novita Tri Wir Yani adik perempuannya kini tengah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sedangkan, Nadia Dwi Ningrum sudah menyelesaikan SMA dan sudah bekerja.
Atap Rumah Nyaris Roboh
Mereka tinggal di rumahnya yang atapnya nyaris roboh.
Bahkan, kamar utama yang dahulu tempat orangtuanya istirahat sudah roboh.