"Pada sesi sore, saya meningkat tetapi kami tetap tidak bisa dapat melakukannya dalam banyak lap secara beruntun," jelasnya.
Penampilan kurang memuaskan disebabkan feeling Bagnaia yang tidak enak dengan Desmosedici GP23 miliknya.
Performa ban depan yang selama ini menjadi andalan Bagnaia kurang keluar karena sejumlah masalah.
Pada seri kali ini pembalap tidak mendapatkan keuntungan untuk mempersiapkan diri lebih awal seperti ketika seri pembuka MotoGP Portugal
Selain motor, terpaan angin di lingkungan Sirkuit Termas de Rio Hondo juga memengaruhi laju pembalap bernomor 1.
Selain masalah teknis, kondisi fisik Bagnaia sendiri juga sedang tidak fit karena demam.
Meski begitu, pembalap berusia 26 tahun itu berupaya untuk tetap memupuk optimisme karena setidaknya dia menembus posisi 10 besar.
Sepuluh pembalap tercepat dalam hasil kombinasi P1-P2 berhak lolos langsung ke kualifikasi 2 yang memperebutkan pole position.
"Fakta bahwa saya agak demam seharusnya tidak menjadi masalah. Saya tahu kami bisa meningkat," tambah pembalap yang akrab disapa Pecco ini.
Berbeda dengan Bagnaia, pesaing Ducati, Aprilia justru tampil mencer bersama Maverick Vinales dan Aleix Espargaro.
Keduanya mampu menempati posisi pertama dan kedua selama sesi Practice.
Ini hasil yang positif dari sisi kacamata tim pabrikan Noale, melihat Aleix selaku juara bertahan GP Argentina masih dalam trek yang benar.
Espargaro memimpin sesi dengan catatan waktu terbaik 1 menit 38,518 detik. Dia unggul 0,162 detik dari Vinales.
"Aprilia mengesankan di sini. Itu jelas terlihat sejak hari pertama. Namun kami bisa lebih cepat jika feeling dengan Desmosedici membaik," pungkas Bagnaia.
(Tribunnews.com/Giri)