Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Eks Menpora, Zainudin Amali menilai Dito Ariotedjo yang menggantikan posisi dirinya sebagai Menpora bisa membuat Kemenpora menjadi lebih baik lagi.
Muda, pintar berkomunikasi, menurut Amali jadi kelebihan Dito untuk bisa memimpin Kementerian Pemuda dan Olahraga ini.
“Ya bagus, saya berharap akan lebih bagus, pasti lebih energik, semangat muda, cara dia berkomunikasi oke, punya visi,” kata Amali saat ditemui di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).
“Saya akan tetap memberikan dukungan asal tetap di Perpres tidak ada masalah,” sambungnya.
Kini, Dito yang baru saja resmi menjadi Menpora langsung dihadapkan dengan persiapan SEA Games 2023 Kamboja – penentuan kontingen Indonesia.
Amali berharap Dito bisa berkomunikasi dengan cabor-cabor mengingat Indonesia diprediksi bakal kehilangan 39 medali emas pada SEA Games Kamboja.
“Tantangan kontingen. Ini kan harus sama KONI juga, Jadi kita berharap mas Dito bisa berkomunikasi dengan cabor,” ujar pria yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI tersebut.
Lebih lanjut, Amali menyatakan dirinya bakal membantu dan mendukung Dito.
Amali berharap pria 32 tersebut bisa konsisten menjalankan program-program sebelumnya seperti DBON dan UU Keolahragaan.
“Konsisten melaksanakan apa yang sudah jadi aturan, sebenarnya ada UU 11 tentang keolahragaan, keppres 86 tentang DBON. Itu saja yang dilaksanakan, tetapi itu tidak mudah, terutama komunikasi ke cabor. Saya meyakini dia bisa, saya akan 100 persen mendukung dia,” ujarnya.
Sementara itu, Dito mengatakan Kemenpora yang sudah ditinggali Zainudin Amali punya pondasi yang kuat.
Dengan jangka waktu menjadi Menpora sekitar satu tahun kedepan, Dito ingin melengkapi hal-hal lainnya guna memperbaiki olahraga dan kepemudaan Indonesia.
“Kemenpora yang ditinggalkan pak Zainudin Amali dengan rumah yang pondasinya sudah kuat. Tata kelola sudah baik, itu bisa dilihat dari sudah WTP tiga kali, itu merupakan tonggak sejarah,” ujar Dito seusai sertijab.
“Dan juga kita liat ada dua Perpres dari presiden yang dilahirkan oleh era Pak Amali, DBON dan Perpres pelayanan kepemudaan tingkat Nasional. Jadi itu merupakan rumah yg ditinggalkan hari ini, ibaratnya tinggal saya isi interiornya saja,” jelasnya.