TRIBUNNEWS.COM - Hasil Liga Italia, kemenangan atas Torino pada pekan 29 Serie A membuat AS Roma memasuki zona impiannya, yakni Liga Champions, Minggu (9/4/2023) dini hari WIB.
Pertandingan Liga Italia antara Torino vs AS Roma di Olimpico de Torino Stadium berkesudahan dengan skor 0-1.
Satu-satunya lesakan pembeda dari laga kali ini tercipta melalui eksekusi penalti Paulo Dybala pada menit ke-8.
Tambahan poin penuh mengantarkan Giallorossi -julukan AS Roma- duduk di peringkat ketiga klasemen Liga Italia. Skuad asuhan Jose Mourinho ini membukukan 53 poin.
Baca juga: Hasil Liga Italia Torino vs AS Roma: Skor 0-1, Gol Penalti Dybala Kado Ultah untuk Ibu Tercinta
Mereka berjarak 21 angka dari pemuncak klasemen Liga Italia, Napoli.
Melihat peta perburuan gelar juara yang lebih condong ke Napoli, finis di zona Liga Champions merupakan impian realistis bagi AS Roma.
Terlebih perebutan finis di empat besar jauh lebih sengit ketimbang pacuan Scudetto. Juventus, AC Milan, Inter Milan, Atalanta hingga Lazio masih saling sikut untuk mengakhiri musim di zona UCL (UEFA Champions League).
Ini yang kemudian membuat Jose Mourinho tak ingin terlalu sesumbar dengan kemenangan tipis timnya atas Torino.
Pasca-pertandingan, Mourinho tak ingin ambil pusing soal kemenangan tipis Paulo Dybala dkk. Dia cuek dengan stigma permainan pragmatis yang diusung AS Roma.
"Pertandingan dimenangkan ketika Anda mencetak satu gol lebih banyak dari lawan Anda. Tujuannya sama, pragmatisme angka adalah itu. Menang bukan hanya tujuan sepakbola tetapi olahraga. Menang dengan kualitas Anda sendiri, sembunyikan masalah Anda sendiri," terang Jose Mourinho, dikutip dari laman Toronews.
Bukan hal yang baru di jagad sepak bola perihal permainan bertahan ala Mourinho. Bahkan filosofi ini sudah melekat kuat terhadap identitas pelatih asal Portugal ini.
Dalam kamus Mourinho, tim lawan boleh membawa pulang bola yang digunakan dalam pertandingan. Namun tim yang dia besut tetap membawa pulang tiga poin.
Ini yang diterapkan pelatih berjuluk The Special One, termasuk saat membesut Giallorossi.
Lebih lanjut, ketika menyinggung persaingan tiket Liga Champions musim depan, Mou tak ingin terlalu terbuai olah angan-angan. Baginya, Juventus yang kini berada di luar empat besar klasemen masih berpeluang.