Cerita di Balik Momen Penyerahan Medali Diterangi Lampu Mobil: Hendro Yap Syok Tak Ada Pengerekan Bendera
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak pernah terbayang sebelumnya oleh Hendro Yap, prosesi penyerahan medalinya di SEA Games 2023 Kamboja akan berakhir runyam bin unik.
Bagaimana tidak? Pada saat penyerahan medali, pihak panitia hanya mengandalkan pencahayaan dari lampu mobil.
Sontak, atlet kelahiran Medan itu pun sempat kaget dan terheran-heran dengan prosesi penyerahan medali tersebut.
Baca juga: Sisi Lain SEA Games 2023 Kamboja, Bangku Plastik Ala Kondangan Hingga Lampu Sorot dari Mobil
"Sebenarnya kemarin, saya juga agak heran karena saya melihat genset sudah dinyalakan lalu di situ ada lampu taman, tapi saat negara-negara lain pindah. Dia tetap tidak mau, tetap ingin di situ," ujar Hendro kepada awak media, seusai tiba di tanah air, Rabu (10/5/2023) malam WIB.
"Tiba-tiba pas kami sudah mau masuk lampu mobil itu menyala, Ford Ranger dua, dari sisi kanan-kiri dinyalakan yang kanan warna kuning yang kiri warna putih," imbuhnya.
Tak sampai di situ, ketika sesi pemotretan pun, awak media yang datang harus menggunakan lampu senter.
Hendro juga mengungkapkan bahwa pada saat penyerahan medali tersebut tidak ada prosesi pengerekan bendera, melainkan hanya dikibar-kibarkan.
"Waktu mau foto. Itu reporternya pakai lampu senter, itu juga kita kaget. Lalu pengerekan benderanya tidak pakai penggrekan, langsung dikibarkan saja. Itu juga agak syok juga saya," tutur Hendro.
Kendati demikian, Hendro Yap enggan menyalahkan pihak panitia penyelenggara atas kejadian tersebut.
Dia pun menganggap kejadian itu sebagai kesalahan teknis, yang tidak terprediksi sebelumnya.
"Tidak sih karena memang mungkin tidak terpikirkan bahwa lampu taman tidak nyala juga, kurang prepare juga," ucap Hendro.
Hendro Yap memantaskan diri untuk medali emas SEA Games setelah menyelesaikan nomor pertandingan jalan cepat 2O kilometer putra, di kawasan Angkor Wat, Siem Reap, Sabtu (6/5/2023).
Atlet berusia 32 tahun itu sukses membukukan catatan waktu 1 jam 40 menit 42 detik, melampaui Nguyen Thanh Ngung (Vietnam) yang puas dengan medali perak, dan Pyae Phyo Htun (Myanmar) yang membawa pulang perunggu.