Menpora Minta Maaf Kirab Juara Bikin Macet dan Bikin Atlet Lain Merasa Tidak Istimewa Ketimbang Timnas U-22
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo menyampaikan permohonan maaf karena Kirab Juara membuat macet lalu lintas di sepanjang Jalan Sudirman - Thamrin hingga menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (19/5/2023).
Kirab Juara itu sebagai bentuk apresiasi terhadap capaian kontingen Indonesia, termasuk Timnas Indonesia U-22 yang sukses membawa pulang medali dari SEA Games 2023.
"Terima kasih juga untuk seluruh masyarakat Indonesia khususnya Jakarta, mohon maaf hari ini 2 jam kita bikin macet tapi energinya sangat positif," kata Dito dalam sambutannya di GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat.
Baca juga: Kata PSSI Soal Atlet Cabang Olahraga Lain yang Merasa Tak Dihargai di Kirab Juara SEA Games 2023
Dito pun juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada masyarakat Indonesia khususnya DKI Jakarta yang telah mendukung dan memeriahkan kirab keberhasilan Garuda Muda meraih medali emas dalam cabang olahraga sepak bola di ajang SEA Games 2023 Kamboja.
Tak lupa ia juga berterima kasih kepada seluruh kontingen yang telah berlaga hingga Indonesia mendapatkan perolehan medali yakni 87 medali emas, 80 medali perak, dan 109 medali perunggu.
Hasil ini merupakan torehan medali terbesar Indonesia sejak 2013 lalu terakhir kali menembus angka 80 medali emas.
Dia pun meminta doa kepada masyarakat agar dunia olahraga Indonesia bisa semakin baik lewat momentum pencapaian di ajang SEA Games Kamboja.
"Dan juga kawan - kawan yang ada di GBK hari ini saya ucapkan terima kasih sudah mendukung seluruh kontingen Indonesia dan mendoakan kita mendapatkan juara sepak bola setelah 32 tahun dan juga perolehan medali kita melesat ke atas menjadi 87 untuk emas, 80 untuk silver, dan 109 perunggu," ungkapnya.
"Sekali lagi saya mohon doanya untuk dunia olahraga kita," kata dia.
Minta Maaf ke Atlet Cabang Lain Olahraga
Dito Ariotedjo juga meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa tidak nyaman saat acara prosesi arak-arakan timnas U22 Indonesia dan kontingen SEA Games 2022 hendak berlangsung pada Jumat (19/5/2023) pagi WIB.
Kirab Juara ini menuai kritik karena dinilai mengistimewakan Timnas U-22 Indonesia sehingga terkesan cenderung tidak menghargai atlet cabang lain olahraga.
Perenang Indonesia peraih emas SEA Games 2023, Siman Sudartawa menjadi satu pihak yang mengutarakan kekecewaan itu dan bahkan meninggalkan kirab sebelum acara tuntas.
Baca juga: Kata PSSI Soal Atlet Cabang Olahraga Lain yang Merasa Tak Dihargai di Kirab Juara SEA Games 2023
Menurut Dito Ariotedjo acara sebenarnya telah bermula dengan baik di awal.
Ia mengapresiasi persiapan di halaman gedung Kemenpora yang menurutnya sangat seru dan menyenangkan karena ada beberapa artis yang datang seperti JKT 48, Marshel, dan juga Dustin.
"Memang karena menunggu atlet bola tadi akhirnya kita putuskan langsung mulai acaranya," ujar Dito seperti dikutip dari BolaSport.
"Ternyata ada kekecewaan dari atlet renang Siman (Sudartawa). Tapi, ini tidak juga kita berniat seperti itu."
Baca juga: Siman Sudartawa Ceritakan Beda Perlakuan Atlet SEA Games dan Skuad Timnas Indonesia di Kirab Juara
Dito mengutarakan bahwa pihaknya berinisiatif untuk mengadakan acara yang baru pertama kali bergulir ini.
Apalagi, kontingen Indonesia menutup SEA Games 2023 di urutan ketiga klasemen dengan perolehan 87 medali emas, 80 perak, dan 109 perunggu.
"Justru kita hari ini mencoba untuk mengapresiasi baru pertama kalinya atlet SEA Games ini kita apresiasi untuk pawai di Jakarta," tuturnya menambahkan.
"Menurut saya di SEA Games ini banyak sekali target-target yang sudah lama tidak terlampaui, contohnya dari jumlah medali emas, ini adalah perolehan emas terbanyak selama 20 tahun terakhir."
Ia memuji keberhasilan di mana kontingen Indonesia menjadi juara umum di tujuh cabang olahraga dengan empat atau lima mencetak sejarah seperti timnas basket putri yang mendapatkan emas pertama kali dan timnas sepak bola putra meraih medali emas setelah 32 tahun.
Tak hanya itu, hoki putra juga mendapat emas, kriket pun sama, dan atletik mendapatkan emas pertama di nomor 4x100 meret setelah 12 tahun.
Namun, keberhasilan timnas U22 Indonesia mendapatkan emas bisa dibilang paling menyita perhatian publik Tanah Air.
Sehingga, pihak Kemenpora berusaha menggabungkan antusiasme masyarakat kepada sepak bola dengna mempromosikan cabor-cabor lain.
"Ini budaya pertama di mana kita bisa dibilang memang menunggangi antusias masyarakat kepada bola dengan mempromosikan juga bahwa cabor-cabor lain juga berprestasi," tutur Dito.
"Memang pasti ada yang tidak nyaman dan kita sangat mohon maaf. Semoga ini jadi budaya baru yang nantinya juga cabor-cabor itu bisa mengikuti apa yang tadi PSSI lakukan."
"Jadi hari ini acaranya memang kKemenpora host. Pelepasannya dan PSSI kontribusi di satu titik waktu di GBK."
"Saya harap cabor-cabor lainnya bisa mengikuti dan mengapresiasi atlet-atletnya ketika pulang dari internasional event untuk bisa disemarakkan," tutupnya.
Kekecewaan Siman: Prosesi Telat dan Perlakuan Tak Setara
I Gede Siman Sudartawa yang meraih medali emas cabang olahraga (cabor) renang SEA Games 2023 nomor 50 meter gaya punggung putra, merasa kecewa karena anggapan perlakuan tak setara dan prosesi yang berjalan telat.
I Gede Siman Sudartawa dan atlet-atletnya terpantau datang ke Kantor Kemenpora sebelum waktu yang ditentukan, yakni pukul 08.00 WIB.
Namun, kirab baru dimulai setelah timnas sepak bola U22 Indonesia tiba pukul 08.33 WIB dengan menggunakan bus double decker milik Transjakarta.
Situasi tersebut membuat Siman merasa tidak adil. Sebab, ia dan atlet lainnya menggunakan mobil karnaval untuk menyapa masyarakat.
"Ini baru pertama jadi mungkin masih ada kelemahannya. Namun, untuk selanjutmya saya berharap lebih disetarakan lagi. Misalnya, mobil sama semua. Kami kan berjuang bersama, jangan terlalu dispesialkan ke salah satu cabor saja," kata Siman dikutip dari Kompas.com.
Siman menyadari bahwa euforia tersebut terjadi sebab dalam 32 tahun terakhir, Indonesia kembali menjadi juara sepak bola SEA Games.
Siman berharap cabor-cabor lain yang juga meraih prestasi sama mendapat lebih banyak apresiasi.
"Memang setelah sekian lama baru mendapat medali (emas) ya. Tapi kan cabor-cabor yang lain ada yang juara umum. Itu justru lebih diapresiasi. Itu menghasilkan emas lebih banyak," tutur Siman.
I Gede Siman Sudartawa tak mengikuti kirab sampai selesai. Perenang berusia 28 tahun itu turun dari mobil dan memutuskan pulang.
Lebih lanjut, Siman merasa tidak dihargai mengingat perlakuan berbeda yang dialaminya dan atlet lain dengan para pemain timnas U22 Indonesia.
"Tapi kenyataannya, kami sudah hadir dan sudah lumayan lama. Akhirnya pembukaan, terus MC bilang kami menunggu salah satu cabor," kata Siman.
"Kami merasa tidak dihargai kan kami sudah datang awal sesuai waktu, disuruh menunggu, kami sama-sama berjuang kok. Medali juga sama-sama dapat, kenapa seperti itu. Terus pas waktu berangkat kok terjadi kesenjangan yang jauh."
(Danang Triatmojo/Tribunnews/Firzie A. Idris/Kompas.com)