TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Moto2 Pedro Acosta kini menggawangi Red Bull KTM, melempar kode yang bisa berimbas terganggunya keseimbangan tim Ducati menghadapi MotoGP 2023.
Pedro Acosta belum lama ini menyampaikan hanya ada dua pilihan tim yang akan diperkuatnya pada MotoGP musim depan, antara oranye dan merah.
Oranye jelas mengarah kepada KTM, di mana bos pabrikan Austria Pit Beirer menginginkan Pedro Acosta untuk bertahan lebih lama di kelas Moto2.
Baca juga: Klasemen MotoGP 2023: Quartararo Bersaing dengan Pecco Bagnaia Tanpa Adanya Sprint Race
Namun sang rider berkeinginan pada edisi 2024 menjadi debutnya di kelas para raja, mengingat dia memiliki kesempatan untuk lompat kelas di musim ini.
Setelah menjadi juara dunia Moto3, Acosta berpeluang untuk langsung tampil di ajang MotoGP 2022. Namun usianya yang masih belum genap 18 tahun, membuat sang rider lebih dulu 'mampir' di Moto2.
Kini, setelah satu musim berada di Moto2, Pedro Acosta berpeluang besar untuk naik kelas ke MotoGP musim 2024.
Tentu saja sang rider masih ingin membela KTM, mengingat sejak berada di kelas Moto3 pabrikan Austria inilah yang memebsarkan namanya.
Namun jika keinginan Pit Beirer meminta sang rider untuk tinggal lebih lama di Moto2, maka Acosta memilih untuk menolaknya.
"Saya tidak tahu situasinya,” kata Acosta, seperti yang dikutip dari laman Crash.
"Saya percaya pada KTM, mereka memberi saya motor saat saya tidak memiliki tim. Saya percaya pada mereka untuk mengambil keputusan untuk MotoGP," terang pembalap asal Spanyol ini.
Namun jika apa yang didambakannya tak bisa terwujud, Acosta memilih untuk berlabuh ke Ducati untuk musim 2024 dengan syarat bisa mentas di kelas premier.
“Tapi jika saya tidak bisa berpakaian oranye, mungkin merah," sambungnya.
Kode yang disampaikan pembalap berusia 18 tahun ini diprediksi akan mengganggu stabilitas Ducati, baik dari pabrikan, satelit, maupun yang bersinergi dengan tim asal Italia itu.
Pasalnya dengan 8 tim meliputi Ducati lenovo, Pramac Ducati, Gresini Ducati dan Mooney VR46, terbilang sudah memiliki rider yang posisinya sulit untuk digusur.
Ducati Lenovo Team memiliki Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini sebagai tumpuan utama. Keduanya diproyeksikan untuk bisa menjaga dominasi pabrikan Borgo Panigale di pentas MotoGP.
Pun dengan Pramac yang diperkuat oleh Johann Zarco dan Jorge Martin.
Alex Marquez dan Fabio Di Giannatonio menjadi tumpuan dari Gresini Racing. Dan tim yang tengah naik daun, Mooney VR46 Ducati milik Valentino Rossi, sulit rasanya untuk mendepak Marco Bezzeecchi atau Luca Marini.
Merujuk kepada perjalanan MotoGP 2023, Fabio Di Giannantonio yang paling berpeluang untuk kehilangan tempatnya.
Namun menjadi tanda tanya apakah Pedro Acosta mau ditempatkan ke dalam tim Ducati yang notabene-nya adalah 'lapis 3' dari Ducati.
Para pembalap Ducati di MotoGP 2023 dipastikan akan saling sikut untuk mengamankan posisinya untuk musim depan. Dan itu bisa merusak stabilitas Ducati yang berupaya untuk menjaga dominasi mereka di musim ini.
(Tribunnews.com/Giri)