Tak hanya itu, dirinya dan tim akan bermain maksimal, kerja keras dan semangat demi juara.
"Di final kami hanya butuh kerja keras, passion, semangat, itu semua," tambahnya.
Jatuh Bangun JBP
Jakarta Bhayangkara Presisi melakukan comeback setelah bermain buruk di set pertama.
Di sisi lain, pemain asing Daudi Okello menyumbang 24 poin untuk Bhayangkara Presisi, seluruhnya tercipta dari serangan alias spike keras terarah pemain asal Uganda itu.
Sementara, Efe Bayram memimpin Police Sports Club dengan 18 poin termasuk 17 serangan dari 32 percobaan.
Melawan Jakarta Bhayangkara Presisi di semifinal, Police Sports Club yang dipelopori oleh Nabel Abunabot Belal awalnya solid.
Dengan Efe Bayram, dan Oliver Venno menyerang secara spektakuler di kedua sayap, Police Sports Club Qatar merebut set pertama dengan skor 25-11.
Saat Police Sports Club Qatar melakukan beberapa kesalahan pada set kedua, Jakarta Bhayangkara Presisi mengambil kesempatan untuk melakukan serangan balik secara agresif dan memblokir dengan baik untuk melaju ke kedudukan 22-20 dan melanjutkan penampilan bagus itu untuk memenangkan set yang sulit dengan skor 29- 27.
Memenangkan set kedua, Jakarta Bhayangkara Presisi kembali ke lapangan dengan lebih percaya diri dengan sedikit kesalahan di dua set berikutnya.
Kedua tim menyajikan penampilan seru dan menghibur, termasuk bagi penonton di dalam venue dengan taktik dan kerja sama tim yang baik.
Namun, meski melakukan perlawanan yang kuat untuk keluar dari skor 20-20, Police Sports Club menghadapi lawan yang sulit dan bahkan pergantian pemain tidak dapat membalikkan keadaan bagi mereka.
Jakarta Bhayangkara Presisi melanjutkan permainan konsisten mereka untuk memenangkan poin penting terakhir untuk merebut set ketiga dan keempat yang diperjuangkan dengan susah payah dengan selisih yang sama 25-23, 25-23.
Dengan hasil mengejutkan ini, Police Sports Club akan memperebutkan medali perunggu melawan Shahdab Yazd, tim yang mereka kalahkan 3-2 di perempat final pertandingan Pool F.