Meski demikian, Man/Tee terus mengimbangi permainan Juara Dunia tiga kali itu untuk tetap menjaga skor sama hingga 18-18.
Permainan cepat Ahsan/Hendra di depan net menghasilkan momentum setelah mereka mencetak keunggulan 19-18.
Namun, Ahsan/Hendra justru balik tertinggal saat lawan mencapai game point duluan di 20-19.
Sergapan Ahsan memaksa set point. Dropshot Hendra yang berbuah lucky ball mengubah situasi dengan keunggulan 21-20.
Sayangnya Ahsan/Hendra tidak dapat mengamankan gim pertama karena terkejar tiga angka beruntun lawan.
Memasuki gim kedua saat skor 1-0, Ahsan membuat penonton bersorak dengan sebuah aksi akrobatik.
Menerima pengembalian pelan dari lawan yang mendarat di area depan, Ahsan melakukan netting sambil memutar badan untuk membelakangi net.
Bola kejut Ahsan dari posisi setinggi lutut itu memberikan kesempatan baginya dan Hendra untuk menekan.
Walau kemudian lawan dapat membalikkan situasi, sebuah lob yang terlalu panjang menghasilkan poin penyama kedudukan bagi The Daddies.
Namun, Ahsan/Hendra tertinggal pada interval gim kedua dengan skor 7-11.
Ahsan/Hendra menipiskan skor menjadi 11-12. Tapi gempuran dari ganda tuan rumah membuat skor kembali melebar pada skor 14-11 untuk keunggulan Man/Tee.
Aksi Ahsan/Hendra terus menuai decak kagum publik tuan rumah dengan pukulan-pukulan cerdiknya.
Ahsan/Hendra kembali mengancam setelah hanya tertinggal satu angka pada skor 15-16.
Akan tetapi, dua kali kesalahan Ahsan/Hendra membuat mereka kembali tertinggal saat Man/Tee memimpin 18-15.
Situasi semakin sulit saat ganda tuan rumah mencapai match point dengan margin empat angka pada skor 20-16.
Sempat membalas satu angka dan menciptakan reli yang sangat sengit, The Daddies akhirnya takluk usai pukulan Hendra membentur net.
(Wahid Fahrur Annas/BolaSport)