Dengan metode spin servis, shuttlecock diharapkan berputar dengan tidak teratur hingga pada akhirnya sulit dikembalikan oleh lawan.
Dikutip dari TribunKaltim, teknik spin servis berawal dari Polish Open 2023 yang dipopulerkan oleh ganda Jerman, Rasmus Espersen/Marcus Rindshoj.
Namun, ada juga yang menyebut bahwa spin servis pertama dilakukan oleh pemain putra Korea Selatan, Choi Sol-gyu.
Dinggap merugikan lawan, teknik ini pun mengundang sorotan dari pemain.
Bahkan, Poul-Erik Hoyer selaku Presiden BWF pun langsung turun tangan.
"Kami menerima sejumlah masukan dari komunitas bulu tangkis, termasuk Komite Atlet BWF, bahwa servis spin ini bisa memberikan dampak buruk kepada olahraga ini," ujar Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer.
"Servis ini juga telah diamati secara internal dan ditemukan banyak karakteristik yang mirip dengan servis Sidek, yang tidak diperbolehkan."
(Tribunnews.com/Isnaini) (TribunKaltim.com/Amalia Husnul Arofiati)