TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil Joachim Low, mantan pelatih Timnas Jerman yang belakangan ini dirumorkan menjadi Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia.
Diketahui, PSSI saat ini memang tengah mencari Dirtek baru untuk menggantikan posisi Indra Sjafri yang menangani Timnas U23 Indonesia.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir juga pernah mengatakan jika salah satu kandidat Dirtek Timnas Indonesia berasal dari Jerman.
"Selain Jepang, kami juga akan kerja sama dengan DFB (Asosiasi Sepak Bola Jerman) untuk menangani timnas muda kita," jelas Erick dikutip dari situs resmi PSSI.
"Apalagi seperti kita ketahui, di Bundesliga banyak pemain Asia yang jumlahnya mencapai 170 pemain. Meski saya belum menyebutkan nama, tapi saya pastikan Direktur Teknik PSSI nanti dari Jerman," sambungnya.
Pernyataan Erick itulah yang menjadi cikal bakal rumor terpilihnya Joachim Low sebagai pengganti Indra Sjafri di posisi Dirtek.
Mengingat Joachim Low juga merupakan pelatih berkewarganegaraan Jerman.
Selain itu, karier kepelatihan Joachim Low sangatlah mentereng.
Tercatat, Joachim Low sukses membawa Jerman meraih juara Piala Dunia 2014 di Brasil mengalahkan Argentina.
Lantas, seperti apa profil Joachim Low?
Profil Joachim Low
Joachim Low lahir di Schonau im Schwarzwald, Jerman, pada 3 Februari 1960.
Saat ini, Joachim Low berusia 63 tahun.
Sebelum menjadi pelatih, dulunya ia adalah seorang pemain sepak bola yang berposisi sebagai gelandang serang.
Ketika masih aktif sebagai pesepak bola, Joachim Low menghabiskan kariernya di Bunderliga Jerman.
Sembilan klub berbeda pernah ia bela, tim terakhirnya sebelum pensiun adalah FC Frauenfeld.
Tak hanya bermain di level klub, Joachim Low juga sempat bergabung ke dalam skuad Timnas U21 Jerman yang kala itu masih bernama Jerman Barat.
Joachim Low mencatatkan empat penampilan bersama Timnas U21 Jerman Barat selama periode 1979–1980.
Lalu pada tahun 1995, Joachim Low memutuskan untuk gantung sepatu.
Setelah pensiun, Joachim Low melebarkan kariernya di dunia kepelatihan.
Sederet klub pernah ia latih, pencapaian terbesarnya adalah membawa Timnas Jerman juara Piala Dunia 2014 Brasil.
Karier Pesepak Bola
Klub
1978–1980 SC Freiburg
1980–1981 VfB Stuttgart
1981–1982 Eintracht Frankfurt
1982–1984 SC Freiburg
1984–1985 Karlsruher SC
1985–1989 SC Freiburg
1989–1992 FC Schaffhausen
1992–1994 FC Winterthur
1994–1995 FC Frauenfeld
Timnas
1979–1980 Jerman Barat U21
Karier Pelatih
1996–1998 VfB Stuttgart
1998–1999 Fenerbahce
1999–2000 Karlsruher SC
2001 Adanaspor
2001–2002 FC Tirol Innsbruck
2003–2004 FK Austria Wien
2004–2006: Timnas Jerman (Asisten Pelatih)
2006–2021: Timnas Jerman
Prestasi dengan Timnas Jerman
Runne-up Euro 2008
Peringkat Tiga Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Juara Piala Dunia 2014 Brasil
Juara FIFA Konfederasi 2017
Baca juga: Thomas Doll Sebut PSSI Untung Kalau Berhasil Datangkan Dirtek PSSI Asal Jerman
Apa itu Direktur Teknik?
Bicara soal Direktur Teknik sebuah tim, apa tugasnya, bagaimana perannya, dan apa beda dengan pelatih?
Di masa lalu, pelatih adalah pemimpin tertinggi sebuah klub sepak bola.
Mereka terlibat langsung di hampir setiap aspek klub, baik di sesi latihan, bursa transfer pemain, kontrak pemain, hingga rencana masa depan untuk klub tersebut.
Tetapi, seiring berputarnya waktu dan berubahnya masa, tanggung jawab itu lepas dari tangan pelatih, menurut Goal Internasional.
Menurut media di atas, peran direktur sepak bola atau yang dikenal dengan direktur olahraga dan direktur teknis, sejatinya tidak selalu didefinisikan dengan jelas.
Mereka merupakan bagian dari manajemen di sebuah klub dan transfer yang biasanya menjadi tugas utama mereka.
Klub satu atau tim satu dengan yang lainnya tidak selalu sama, tanggung jawab mereka bervariasi.
Ada dari mereka yang terlibat dalam semua aspek bisnis tim, termasuk perekrutan dan pemecatan pelatih.
Lalu pencarian bakat, rekrut pemain, strategi jangka panjang dan peningkatan fasilitas tim.
Peran tersebut bisa lebih spesifik lagi, tergantung bakat yang dimiliki oleh individu (dirtek) itu sendiri.
Mereka yang menjadi direktur teknik sepak bola biasanya memiliki sejarah dan jaringan kontak yang luas.
Tanggung jawab tersebut jelas berbeda dengan pelatih kepala sebuah tim, tetapi mereka saling bekerja sama.
Dan tidak menutup kemungkinan seorang direktur teknik mengambil alih posisi pelatih kepala sesuai dengan kondisi tim tersebut.
Kesehariannya, direktur teknik berfungsi sebagai penyangga antar pelatih dengan dewan klub atau tim.
Hal itu agar pelatih bisa sepenuhnya menerapkan persiapan pertandingan dan segala masalah yang ada di lapangan, sekaligus memberikan masukan tentang target potensial yang mereka dapatkan.
(Tribunnews.com/Isnaini/Sina)