TRIBUNNEWS.COM - Bos Ducati, Gigi Dall'Igna menyoroti kesalahan strategi yang dilakukan oleh dua pabrikan Jepang yakni Honda dan Yamaha.
Dua pabrikan yang performanya tengah merosot itu menurut Gigi mereka hanya fokus dengan dua jagoan mereka yakni Marc Marquez (Honda) dan Fabio Quartararo (Yamaha).
Gegara hanya mengikuti dua rider yang pernah juara dunia itu, Honda dan Yamaha tak sepenuhnya membuat motor yang kompetitif.
Baca juga: MotoGP: Tak Neko-neko Naiki RC213V, Marc Marquez Tetap Dirundung Apes Bertubi-tubi
"Kesalahan strategi mereka adalah mengikuti hanya satu pembalap," buka Gigi sebagaimana dikutip dari laman GPOne.
"Mendasarkan pengembangan motor mereka pada hasil dan umpan balik dari pembalap terkemuka dari masing-masing merek," katanya menambahkan.
Padahal bagi manajer Ducati itu, saran dari satu pembalap yang dijagokan bukanlah solusi untuk mengembangkan motor.
Karena mereka yang pernah juara bisa saja tidak memberikan saran yang tepat.
Pasalnya bakat apik mereka bisa saja menutupi masalah motor yang sebenarnya.
"Seringkali apa yang dikatakan pembalap top, sang juara, tidak benar karena bakatnya menutupi masalah yang dialami motor," terangnya lagi.
Hal itu terbukti bahwa Honda memang fokus mendengarkan saran dari The Baby Alien -julukan Marquez.
Namun pada kenyataanya, Honda kini belum menunjukkan taringnya.
Begitu pun dengan sang jawara dunia enam kali, performanya tak kunjung gahar di lintasan.
Dengan begitu bisa dikatakan bahwa mendengarkan saran dari rider top dunia bukan jaminan.
Hal yang sama juga dialam Quartararo di garasi Yamaha saat ini.
Sempat gacor di MotoGP 2022 lalu, kini Quartararo justru melempem dan sulit bertarung dengan Yamaha YZR-M1 miliknya.
Bahkan, dia musim lalu sempat jadi penantang gelar juara dunia melawan Francesco Bagnaia.
Sedangkan saat ini, dia hanya untuk finis 10 besar saja merasa kesulitan karena motornya kurang gacor.
Baca juga: MotoGP Belanda 2023: Ambisi Pecco Bagnaia Ulangi Kejayaan di Sirkuit Assen Demi Amankan Singgasana
Kesalahan strategi Honda dan Yamaha itu lah yang membuat mereka kalah saing dengan pabrikan Eropa.
Tak hanya Ducati yang dominan, KTM dan Aprilia juga mulai mengancam Ducati.
Artinya, pabrikan Eropa seperti Aprilia dan KTM bisa jadi penantang kuat Ducati di lintasan.
Sayang Yamaha dan Honda masih jauh dari kata apik pada musim ini.
Hal itu dibuktikan bahwa Quartararo selaku rider Yamaha berada di urutan 8 klasemen MotoGP 2023 dengan koleksi 57 poin.
Sejauh ini Quartararo terpaut sebanyak 103 poin dengan sang pemuncak klasemen yakni Francesco Bagnaia.
Posisi yang lebih parah ditunjukkan oleh Marc Marquez yang belum pernah mengamankan poin dari main race.
Koleksi poin Marquez saat ini adalah 15 dan berada di urutan 19.
Raihan Marquez jika dibandingkan dengan Bagnaia memiliki gap sebesar 145 poin.
Pastinya cukup sulit baik bagi Marquez atau Quartararo untuk mengejar Bagnaia.
Apalagi dengan kondisi motor yang kurang kompetitif.
(Tribunnews.com/Niken)