TRIBUNNEWS.COM - Pembalap tim HRC Honda, Marc Marquez tengah dirundung duka besar.
Marc Marquez tak bisa melanjutkan dominasinya di Sirkuit Sachsenring, Jerman pada agenda MotoGP 2023 yang digelar beberapa waktu lalu.
Bahkan Marc Marquez tak bisa mengikuti balapan itu sama sekali.
Baca juga: Kegigihan Marc Marquez di MotoGP 2023 Dipuji Fabio Quartararo, El Diablo: Dia yang Terkuat
Pasalnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari balapan tersebut.
Bukan tanpa alasan Marquez memutuskan mundur dari balapan MotoGP 2023 seri Jerman.
Marc Marquez tercatat crash sebanyak 5 kali di Sirkuit Sachsenring tersebut.
Crash pada sesi warm up menjadi puncak apes yang dialami pembalap berjuluk Baby Alien.
Seringnya Marquez crash di seri tersebut membuat tak sedikit pihak mempertanyakan sang pembalap.
Maksudnya, skill rider asal Spanyol untuk menguasai motor RC213V dipertanyakan beberapa pihak.
Namun keraguan yang menyelimuti Marquez langsung dibantah oleh rekannya sesama rider Honda, Takaaki Nakagami.
Nakagami menegaskan Marquez sama sekali tak melakukan kesalahan dalam mengendarai RC213V tersebut.
Bahkan si Bayi Alien itu sama sekali tak mencoba agresif kala menggeber kuda besinya itu di sesi warm up.
Namun hal itu tak mencegah Marquez terjatuh dengan keras di tikungan 7.
"Saya sama sekali tidak melihat adanya kesalahan dalam caranya mengendarai motor itu," ujar Nakagami dikutip dari Motorsport Week.
"Kecepatannya bagus dan saya melihat dia tidak melakukan kesalahan tetapi ia tiba-tiba kehilangan roda belakang dan motornya tak berhenti berputar."
"Ia lalu terpelanting dengan cukup keras."
"Saya jujur juga takut karena kami menggunakan motor yang sama dan tikungan 7 merupakan belokan yang tricky," sambungnya.
Keputusan Marc Marquez absen dari balapan MotoGP Jerman lalu membuat Nakagami tak memiliki banyak pilihan.
Pada balapan itu Nakagami menjadi satu-satunya rider Honda yang tampil.
Baca juga: Bursa Transfer Pembalap MotoGP: KTM Protes ke Dorna demi Marc Marquez, Morbidelli Gabung Tim Rossi
Ia membulatkan tekad untuk sekadar bisa melewati garis finish dengan selamat tanpa terjatuh.
"Sangat sulit mengendalikan motor ini," ujar Nakagami.
"Motor ini selalu bergerak dengan cengkeraman ban yang tak prima."
"Kami harus mencari solusi untuk membuatnya lebih aman," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Guruh)