Ia yakin perubahan gaya membalap yang lebih agresif akan membuatnya melaju lebih baik di lintasan.
Selain itu pendekatan tersebut juga bakal menguntungkan dirinya di tikungan.
Ia akan menjadi lebih berani melakukan overtake kepada lawan-lawan yang ada di depannya.
Meski demikian gaya membalap agresif juga bukannya tanpa risiko.
Risiko kecelakaan juga dirasa akan lebih meningkat dengan bertambahnya agresifitas.
"Pada akhir tahun lalu saya sadar untuk mencapai kemajuan saya harus melakukan perubahan," ujar Morbidelli dikutip dari Motorcycle Sports.
"Bukan dengan motornya, tetapi saya (yang berubah), jadi saya akan mengubah kebiasaan yang saya lakukan di atas motor dan menjadi lebih agresif."
"Saya berusaha melakukan hal itu dan mulai menerapkannya di balapan akhir pekan."
"Itu membuat saya lebih bisa mengeluarkan potensi saya dan lebih dekat dengan motor saya."
"Musim lalu Fabio (Quartararo) bisa melakukannya dan saya yakin tahun ini saya juga bisa," sambungnya.
Baca juga: Transfer Pembalap MotoGP: Alex Rins ke Yamaha, LCR Honda Duetkan Tony Arbolino & Ai Ogura
Kesulitan Yamaha bersaing dengan Ducati membuat posisi mereka di klasemen MotoGP tak berada terlalu tinggi.
Fabio Quartararo bernasib lebih baik daripada Morbidelli.
Di mana Quartararo ada di posisi kesembilan dengan 64 poin.
Sedangkan Franco Morbidelli ada di tangga ke-11 dengan 57 angka.
Secara umum Yamaha masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mengejar Ducati yang dominan musim ini.
(Tribunnews.com/Guruh)