Tim asal Jepang itu masih berjuang memenuhi tuntutan Marquez guna menyediakan paket motor yang kompetitif.
Saat Honda masih berjuang, Ducati dengan delapan amunisinya di lintasan kian merajagi kelas utama MotoGP setidaknya hingga saat ini.
Situasi sulit yang sedang dialami Marc Marquez tersebut turut mengundang perhatian pengamat MotoGP asal Spanyol, Oscar Haro.
Mantan direktur olahraga LCR Honda itu menilai Honda sedang mengalami situasi dramatis baik untuk Marquez atau bahkan dengan Puig.
Para kru dan mekanik tim berlogo sayap tunggal tersebut masih belum tahu akar masalah yang mereka hadapi seiring hasil minor yang diraih.
"Apa yang terjadi dengan Honda, ketika saya bertanya orang-orang di sana merupakan situasi yang sangat dramatis," kata Oscar Haro, dikutip dari laman Motosan.
"Karena mereka tidak tahu mengapa Marquez terjatuh, ini adalah sebuah masalah bahkan ketika di Jerman."
Sebelumnya, Joan Mir menjadi pembalap dengan jumlah crash terbanyak. Namun setelah MotoGP Belanda, rider yang gemar mengalami kecelakaan ialah Marc Marquez.
Tercatat dari 8 seri MotoGP 2023 berlangsung, pembalap asal Spanyol itu mengalami crash sebanyak 14 kali.
"Yang paling banyak jatuh adalah Marquez bahkan saat dia mengerem di lintasan lurus," tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, menurunnya Marquez juga dinilai akan membawa dampak bagi popularitas MotoGP yang sedang berupaya bangkit.
Marquez diharapkan bisa menemukan tim yang tepat yang bisa membawanya tampil kompetitif lagi di atas lintasan karena dia memiliki daya jual yang tinggi.
Moncernya Marquez bersama tim yang mumpuni kini lebih dibutuhkan MotoGP dibandingkan Ducati yang kini memiliki delapan motor bagus di grid.
"CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta tahu apa yang dia butuhkan di MotoGP," kata mantan bos LCR Honda menambahkan.
"Dia membutuhkan Marc Marquez dengan tim dan motor yang bagus, dia tidak membutuhkan delapan motor Ducati di 10 besar," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)