TRIBUNNEWS.COM - Kapan Marc Marquez pensiun dari MotoGP? teknisi legendaris MotoGP Ramon Forcada mengutip komentar bos Ducati Gigi Dall'Igna perihal waktu pembalap untuk gantung helm.
Situasi sulit memang tengah dihadapi oleh Marc Marquez dalam beberapa edisi terakhir MotoGP, tepatnya sejak cedera pada race pembuka 2020 di Sirkuit Lusail, Qatar.
Puncaknya terjadi di MotoGP 2023 saat Marc Marquez kesulitan untuk 'menggendong' Repsol Honda bersaing di grid depan.
Jangankan mengemban tugas untuk memperebutkan podium kemenangan, pembalap asal Spanyol ini sekalipun belum pernah finis pada sesi main race.
Baca juga: Bursa Transfer Pembalap MotoGP: Marc Marquez Tinggalkan Honda, Alex Rins Punya Hak Istimewa
Tercatat, rider berjuluk The Baby Alien ini baru mengikuti tiga sesi main race dari 8 seri awal MotoGP 2023. Faktanya, Marc Marquez memang lebih kerap berjibaku dengan cedera.
Ketidakmampuan Honda Racing Corporation (HRC) untuk memberikan kuda besi RC213V dambaan Marc Marquez membuat juara dunia MotoGP 6 kali itu lebih akrab dengan gravel ketimbang garis finis.
Yap, Marc Marquez dan rekan setimnya di Repsol Honda, Joan Mir, menjadi dua teratas pembalap dengan jumlah kecelakaan tertinggi di musim ini.
Marc Marquez tercatat mengalami 14 crash, diikuti Joan Mir 12 kali kecelakaan.
Dari data tersebut menunjukkan ada yang tidak beres dalam pengembangan RC213V. Para pembalapnya lebih sering mengalami crash ketika mendorong motornya sampai batas limit.
Hal ini dilakukan oleh Mir dan Marquez untuk menutupi kesenjangan kualitas antara motor Honda dengan kuda besi pabrikan lain, khususnya Desmosedici Ducati.
Sorotan jelas tertuju kepada Marquez karena dengan kondisinya kini, siampang-siur masa depan sang pembalap menjadi konsumsi panas.
Rumor soal hengkangnya saudara Alex Marquez ini mulai berseliweran, meski harus diakui, peminatnya terbilang minim.
Praktis, pabrikan Austria KTM yang paling ngebet untuk menggunakan jasa The Baby Alien.
Namun tak sedikit juga yang bertanya-tanya kapan Marc Marquez pensiun melihat kondisinya kini yang sulit bersaing kompetitif dalam perburuan gelar juara dunia.