Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Kisah unik pevoli Vietnam, Nguyen Van Quoc Duy, yang gagal tampil di AVC Challenge Cup 2023 Taiwan gegara sebuah makanan siap saji.
Nguyen Van Quoc Duy dipastikan batal bertanding di AVC Challenge Cup 2023 karena sikap 'ngeyelnya' ketahuan membawa makanan siap saji dari Vietnam.
Padahal regulasi untuk memasuki China Taipei (Taiwan) terbilang ketat, yakni tidak boleh ada produk luar, termasuk makanan yang dibawa masuk.
Baca juga: Revisi Jadwal 12 Besar AVC Challenge Cup 2023 - Makau Gantikan India, Australia Batal Full Senyum
Yap, tim voli putra Vietnam berangkat ke Taiwan mengikuti AVC Challenge Cup pada Kamis, (6/7/2023) waktu setempat.
Vietnam mendaftarkan 14 pemain untuk memperebutkan satu tiket berlaga di FIVB Challenge Cup 2023. Namun realitanya, tim voli putra Vietnam pada kejuaraan level Asia ini hanya memiliki 13 pemain saja.
Nguyen Van Quoc Duy, terpaksa dipulangkan akibat tindak semberono yang dia lakukan.
Saat tiba di bandara Taiwan, seluruh rombongan skuad Vietnam dilakukan pengecekan. Sialnya, bagi Nguyen Van Quoc Duy, di dalam tasnya ada produk makanan siap saji yang dia bawa dari Vietnam.
Padahal sebelumnya sudah diperingatkan untuk tak membawa barang-barang yang sekiranya menyulitkan mereka untuk masuk ke Taiwan. Satu di antaranya produk makanan siap saji dari luar.
Oleh pihak bea cukai Taiwan, produk makanan siap saji yang dibawa pevoli Vietnam itu dinilai ilegal.
Hasilnya, sang pevoli dinyatakan bersalah. Sesuai peraturan, Van Quoc Duy dapat dikenakan sanksi berupa denda 6 ribu dollar atau sekitar Rp 91 juta.
Tim bola voli Vietnam telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kesalahan yang dilakukan pemainnya itu. Termasuk menghubungi pihak AVC.
Namun semua itu tidak membuahkan hasil karena bea cukai Taiwan bersikap tegas atas peraturan yang sudah ditetapkan.
Situasi ini membuat ofisial tim Vietnam tak memiliki jalan lain kecuali memulangkan Van Quoc Duy. Dia batal mengikuti AVC Challenge Cup 2023 karena kesalahan sepele akibat membawa makanan siap saja produk dari luar.
Diwartakan laman TheThao SGPP, pevoli berusia 22 tahun itu masuk dalam daftar hitam Taiwan.