Untuk diketahui, perhitungan poin ini dilakukan berdasar seringnya sebuah tim mengikuti sebuah turnamen.
Dengan kata lain, jika sebuah negara sering mengikuti turnamen voli resmi dari FIVB, hasil kemenangan yang didapat tentu akan menambah perolehan poin.
Sebaliknya, jika sebuah negara tidak mengikuti agenda turnamen voli maka tidak ada perolehan poin yang masuk untuk mengerek ranking di FIVB.
Namun perlu diketahui, tidak semua agenda voli juga bisa mengerek perolehan ranking poin.
Seperti contoh, agenda voli di SEA Games 2023 lalu juga tidak masuk dalam perhitungan poin untuk mendongkrak ranking FIVB.
Adapun poin Indonesia yang dihitung terakhir kali sebelum AVC Challenge Cup 2023 ini adalah pada 2019 lalu, yakni di ajang Kejuaraan Asia.
Setelah itu, tidak ada lagi poin masuk yang didapat Indonesia, sehingga mengakibatkan sempat terlempar dari 75 besar dunia seperti yang disebut di atas.
(Tribunnews.com/Tio)