Baca tanpa iklan
Sabtu, 29 Juli
01.30 WIB: Kolombia vs Kenya
Pelatih Prancis Was-was
Pelatih tim voli putri Prancis, Emile Rousseaux, memiliki perasaan was-was jelang laga melawan Tran Thi Thanh Thuy cs.
Format kejuaraan yang menggunakan sistem gugur membuat siapa yang kalah dipastikan angkat koper dari FIVB Challenger Cup 2023.
Padahal target yang dibebankan kepada Helenda dan kolega ialah menjadi juara FIVB Challenger Cup 2023 dan menyegel tiket otomatis lolos ke Volleyball Nations League (VNL) 2023.
"Kami ingin menjuarai FIVB Challenger Cup 2023 untuk mengikuti Volleyball Nations League 2024. Di VNL 2024, kami akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk bersaing dengan tim-tim top dunia sebelum memasuki Olimpiade Paris 2024 di rumah," terang Emile Rousseaux dikutip dari laman TheThao247.
Namun tetap saja, sang juru taktik mewaspadai motivasi tim asuhan Nguyen Tuan Kiet untuk membalikkan prediksi.
Apalagi Vietnam mengukir sejarah untuk kali pertama mentas di kompetisi level dunia seperti Challenger Cup edisi 2023.
"Tapi dengan format Challenger Cup 2023, kami mungkin tersingkir dari pertandingan pertama," keluh Emile.
Komentar berbeda disampaikan oleh juru taktik Vietnam, Nguyen Tuan Kiet.
Dia memilih untuk nothing to lose di FIVB Challenger Cup 2023 mengingat status timnya yang tak diunggulkan.
"Jelas tim Prancis jauh lebih kuat dari kami, sementara ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun tim putri Vietnam berpartisipasi dalam turnamen sebesar itu," terang Nguyen Tuan Kiet di momen yang berbeda, dikutip dari TheThao247.
"Kami harus banyak bekerja keras di semua lini baik menyerang dan bertahan. Meskipun sulit, potensi untuk menang tetaplah ada," pungkas pelatih Vietnam optimis.
(Tribunnews.com/Giri)