Meski untuk saat ini Zarco belum pernah satu pun meraih kemenangan di kelas MotoGP, namun karena dia berada di urutan kelima, ini membuktikan bahwa dia kompetitif.
"Bahkan jika orang mengatakan saya tidak menang. Tetapi berapa banyak orang setiap tahun di 5 besar di kejuaraan? Bahkan jika saya tidak selalu finis di 5 besar, saya adalah prajurit yang kuat dan saya akan tetap seperti itu." .”
Terkait rumornya ke Honda, Zarco mengaku kalau dia menghargai minat pabrikan Jepang yang ingin menggaetnya.
Akan tetapi misi dari Zarco untuk saat ini yaitu ingin tetap berada di Ducati karena spesifikasi fantastisnya.
"Senang memiliki minat Honda. Jelas senang memiliki merek semacam ini yang tertarik, bahkan jika mereka sedang berjuang. Kita harus memikirkan hal ini," katanya.
"Tapi target saya adalah Ducati dengan motor pemenang ini dan juga tim pemenang. Kami memimpin kejuaraan tim dengan Pramac. Jorge (Martin) dan saya baik bersama jadi mengapa tidak [melanjutkan]?" sambungnya.
"Jika Anda berpikir tentang kemenangan, untuk bertarung di posisi teratas, jelas tempatnya adalah di Ducati karena itu motor terbaik."
Terkait pindah ke Honda, bagi Zarco sejatinya itu bukan ide buruk karena merek tersebut adalah satu yang terbaik dari Jepang.
Namun Zarco masih berambisi untuk bertahan dan ingin menunggangi motor Desmosedici milik Ducati.
"Bukan ide gila karena masih Honda. Bukan nama seperti Kawasaki jika mereka ingin kembali ke MotoGP [dan mulai dari nol]."
"Tapi saat ini hasil saya cukup bagus untuk memikirkan (bertahan) di Ducati dan Pramac dengan motor pabrikan."
Morbidelli Andalkan Koneksi Orang Dalam
Masa depan Franco Morbidelli belum menemui titik jelas setelah Yamaha memilih Alex Rins untuk menjadi tandem Fabio Quartararo musim depan.
Pembalap Italia tersebut juga mengungkapkan bahwa hasil dalam dua tahun terakhir selama membela Yamaha Factory kurang baik. Dengan paket yang ia terima, cukup sulit untuk tampil kompetitif.