TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Korea Selatan Lim Do-heon, tak ingin termakan ekspektasi ketika menghadapi Timnas voli putra Indonesia pada babak 12 besar AVC Championship 2023.
Lim Do-heon enggan memandang remeh Timnas voli putra Indonesia kendati secara peringkat dunia, Korea Selatan jauh lebih baik ketimbang Farhan Halim dan kolega.
Perebutan tiket perempatfinal AVC Championship 2023 antara Timnas voli putra Indonesia vs Korea Selatan berlangsung di Ghadir Arena, Urmia, Iran, Rabu (23/8/2023) jam 13.45 WIB.
Baca juga: Top Skor Voli AVC Championship 2023: Timnas Indonesia Sumbang 2 Nama, Ada Farhan & Agil Angga
Saat ini Korea Selatan menghuni posisi ke-27 di ranking voli dunia FIVB putra.
Mereka unggul telak dari Indonesia yang masih berjuang di peringkat ke-63. Akan tetapi kesenjangan dalam hal ranking tidak bisa dijadikan tolak ukur akan prediksi hasil pertandingan.
Hal ini juga disadari oleh Lim Do-heon.
Korea Selatan membawa skuad di AVC Championship 2023 berkomposisikan pemain muda dan senior. Hanya saja Lim Do-heon lebih banyak memberikan menit bermain kepada pemain mudanya.
Pun dengan tujuan tim voli putra berlaga di AVC Championship 2023 ini bukan untuk menjadi juara.
Melainkan memberikan pemain mudanya menit bermain dan pengalaman yang cukup ketika tampil di event Internasional.
"Kami bermain di sini (AVC) bukan untuk menjadi juara. Tim ini dihuni banyak pemain muda," terang Lim Do-heon, seperti yang dikutip dari laman resmi Federasi Bola Voli Iran.
"Jujur saja, target kami ialah meraih poin (untuk ranking FIVB) sebanyak mungkin dan berikan jam terbang bagi pemain muda," sambung pelatih yang ditunjuk menukangi Tim Korea Selatan ini sejak edisi 2019.
Di sisi lain, permainan Korea Selatan bukannya tanpa masalah sama sekali.
Diwartakan media Negri Ginseng, The Spike, skuad asuhan Lim Do-heon memiliki masalah yang jelas ketika melakukan serve.
Beberapa kali pemainnya eror dalam menyeberangkan bola ke area lawan. Ini yang kemudian membuat Korea Selatan tak ingin memasang target muluk-muluk ketika menghadapi Farhan Halim dan kolega.