TRIBUNNEWS.COM - Marc Marquez beri kode mengakhiri kiprahnya bersama Honda setelah 11 tahun dan akan hijrah ke Gresini Ducati di MotoGP 2025.
Membelot ke Gresini Ducati, ada kans Marc Marquez bakal duet dengan sang adik Alex Marquez yang saat ini sudah menjadi anak buah Nadia Padovani selaku bos Gresini.
Kode tersebut ditekankan oleh Marc Marquez lantaran dia ingin kembali bersaing di depan agar bisa berjuang untuk raih kemenangan.
The Baby Alien - julukan Marquez, tampak jenuh bila harus balapan namun tak bisa masuk dalam persaingan 5-7 besar.
Baca juga: Bursa Transfer Pembalap MotoGP: Marc Marquez Main Teka-teki, Luca Marini Resmi Perpanjang Kontrak
Namun demikian, dia sadar bahwa sang juara dunia delapan kali itu masih memiliki kontrak bersama Honda hingga akhir tahun 2024.
Maka dari itu, untuk saat ini rider berusia 30 tahun itu hanya ingin mencoba yang terbaik bersama RC213V miliknya.
"Saya memiliki kontrak dengan Honda untuk tahun 2024," buka Marquez dilansir Speedweek.
"Tes Honda tidak penting bagi saya," terang Marquez soal nasibnya di Honda.
"Hal terpenting pada hari Senin adalah saya mencoba motor tahun depan, memberikan informasi terbaik kepada para insinyur dan merekomendasikan arah untuk masa depan," papar pembalap #93.
Bicara soal Ducati, Marquez mengakui bahwa pembalap saat ini yang kompetitif adalah besutan Borgo Panigale.
Hampir semua pembalap besutan Ducati saat ini kompetitif dan memiliki kecepatan yang ideal.
Dari situ Marquez menerangkan kalau dia membutuhkan spek motor seperti itu untuk bisa bersaing.
"Di Ducati, semua pembalap mengemudi dengan cepat," tutur kakak Alex Marquez ini.
"Saya membutuhkan sepeda motor yang setidaknya bisa saya gunakan untuk bertarung memperebutkan posisi 5 hingga 7 atau 8," sambungnya.
Pasalnya dalam beberapa musim terakhir, Marquez merasa Honda tak bisa membawanya ke posisi terdepan.
Bahkan jika melihat kiprah pembalap Honda di MotoGP 2023 saja, cukup kesulitan untuk bertarung di posisi 10 besar.
Baik Joan Mir, Takaaki Nakagami, dan Alex Rins harus nelangsa di posisi terakhir.
Sejauh ini Honda baru mendapat satu kemenangan lewat Alex Rins di MotoGP Amerika.
Baca juga: Fakta MotoGP San Marino 2023: Pecco Bagnaia Tatap Sejarah Pole, Marc Marquez Nunggu Buka Puasa
Selebihnya, motor RC213V masih kalah saing dengan kuda besi racikan pabrikan Eropa.
"Saya selalu mengatakan bahwa saya bukanlah pembalap yang puas dengan posisi terakhir," kata kekasih Gemma Pinto ini.
"Tidak masuk akal bagi saya bahwa banyak pembalap di sini (Honda) bahkan tidak mampu bersaing untuk tujuh posisi teratas."
"Jadi saya tidak bersenang-senang sebagai pengemudi dan saya kehilangan motivasi. Semua atlet dan pembalap hanya bersenang-senang saat berada di depan."
Dari situ Marquez merasa kalau dia cukup jenuh dengan hasil dari motor Honda, tapi dia mencoba untuk terus termotivasi agar tampil apik.
Di tengah kesulitan, Marquez mau tak mau harus tetap bekerja keras untuk memberikan informasi kepada insinyur guna mendongkrak motor Honda.
Namun demikian, rider asal Spanyol itu menegaskan tak mungkin dia akan terus bertahan dengan kondisi seperti ini.
Bak ultimatum untuk Honda, jika tak ada progres signifikan dari Honda untuk Marquez, maka tak heran jika dia akan berpaling ke Ducati.
"Saya merasa sangat sulit untuk tetap termotivasi saat ini. Untuk saat ini tak ada lagi yang tersisa selain terus bekerja dan menjalankan rutinitas seperti biasa," katanya.
"Lagi pula, saat ini tidak ada pembalap Honda yang lebih cepat dari saya. Saya mencoba untuk menjadi sekompetitif mungkin dan dengan demikian tetap termotivasi."
"Tapi cepat atau lambat saya ingin bertarung setidaknya untuk posisi 5 hingga 7 pertama lagi. Jika tidak setiap akhir pekan," demikian Marquez.
(Tribunnews.com/Niken)