TRIBUNNEWS.COM - Inilah alasan yang mendasari pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tetap diturunkan di Asian Games 2023 meski saat ini performanya tengah melempem.
Ya, Fajar/Rian yang berstatus ganda putra ranking satu dunia mengalami paceklik gelar setelah terakhir kali menjadi kampiun All England 2023.
Seakan kena kutukan, Fajar/Rian belum pernah lagi meraih gelar di ajang BWF World Tour yang mereka lakoni dalam beberapa waktu terakhir.
Bahkan, Fajar/Rian sudah early exit alias kandas di 32 besar dalam beberapa turnamen seperti Malaysia Masters, Singapore Open, Kejuaraan Dunia BWF, dan China Open.
Terbaru, Fajar/Rian sudah tersingkir di 16 besar Hong Kong Open 2023.
Baca juga: Kiprah Tim Badminton Indonesia di Asian Games: Ganda Putra Mujur, Nomor Beregu Lama Tertidur
Melempemnya performa Fajar/Rian lantas menjadi sorotan banyak pihak, bahkan banyak dari netizen yang mendesak PBSI agar mereka ditarik dari tim badminton Asian Games 2023.
Namun, PBSI nyatanya memiliki alasan tersendiri untuk tetap menurunkan Fajar/Rian di Asian Games 2023.
Dikutip dari BolaSport, Agung Firman Sampurna selaku Ketua Umum PP PBSI menilai jika Fajar/Rian masih memiliki potensi untuk bersinar.
Hasil minor dalam beberapa turnamen tak bisa jadi patokan, mengingat Fajar/Rian saat ini juga masih digdaya sebagai rajanya ganda putra dunia.
"Itu tidak terpisahkan. Tidak mungkin atlet itu bertahan di pelatnas jika dia tidak berprestasi. Jika prestasinya hilang, secara alamiah akan terdegradasi."
"Kami ingin atlet atlet kami yang telah berjuang itu mendapatkan apresiasi yang juga seimbang. Jangan sampai mereka telah berjuang habis-habisan dengan kontribusi yang besar, tetapi mereka pulang tidak mendapatkan apresiasi yang seimbang," kata Agung.
Lebih lanjut, Agung juga membeberkan terkait target yang dibebankan kepada tim badminton Indonesia.
Menurutnya, kans untuk meraih medali sangatlah terbuka lebar.
Namun, Agung belum bisa menjelaskan secara detail terkait target yang dibebankan kepada Fajar/Rian cs.