TRIBUNNEWS.COM - Satu lagi kegilaan MotoGP India 2023 yang membuat para pembalap geleng-geleng balapan.
Untuk sekadar balapan, misalnya Marc Marquez, pembalap Repsol Honda ini dikenai 'upeti' pajak penghasilan yang ditafsir mencapai puluhan miliar rupiah di MotoGP India 2023.
Masalah ini sebenarnya sudah diantisipasi oleh Dorna. Namun sejumlah pembalap menolak untuk membayar pajak penghasilan mereka untuk mengaspal di MotoGP India 2023.
CEO Formula 1 Stefano Domencali juga telah memperingatkan bos Dorna Carmelo Ezpeleta tentang tantangan tak terduga yang akan muncul saat tampil di negara multietnis berpenduduk 1,4 miliar orang di India.
Baca juga: Serba-serbi MotoGP India 2023: Ruwetnya Visa hingga Pembalap Asyik Joget di Sirkuit Buddh
Diwartakan media Jerman, Speedweek, Pembalap yang tampil di Grand Prix MotoGP India diharuskan membayar 20,80 persen dari gaji tahunannya untuk pajak penghasilan.
Rider tim pabrikan mulai dari Marc Marquez, Fabio Quartararo, hingga Francesco Bagnaia dilaporkan harus menyerahkan kontraknya kepada promotor dan otoritas setempat.
Sedangkan untuk tim satelit MotoGP, seperti GasGas Tech3, LCR Honda dan lainnya tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar pajak penghasilan pembalapnya di MotoGP India 2023. Karena pengeluaran mereka ditanggung oleh tim pabrikan.
Bagi tim yang bersaing di kelas Moto2 dan Moto3, dipastikan tidak perlu membayar pajak penghasilan pembalap saat bermain di Grand Prix India 2023.
Pasalnya tim tim yang berkiprah di Moto2 dan Moto3, mendapatkan kompensasi dari Dorna Sports dan International Road racing Team Association (IRTA) di setiap serinya.
Lantas berapa nominal yang harus dikeluarkan Marc Marquez, dalam hal ini Repsol Honda yang menanggung, untuk memenuhi kewajiban membayar upeti penghasilannya?
Marc Marquez sebagai pembalap dengan gaji tertinggi di MotoGP, bisa terkena pajak hingga 3,6 juta euro (setara Rp58,9 miliar) demi bisa tampil di MotoGP India 2023.
Ketentuan ini berlaku bagi pembalap yang mendapatkan upah dalam skala 15-18 juta euro.
Sedangkan bagi pembalap yang mendapatkan gaji tahunan sebesar 500 ribu euro (Rp 8,1 miliar), maka harus memberikan sekitar 25 ribu euro atau sekitar Rp409 juta untuk tampil di Sirkuit Buddh, venue balapan GP India.
Dengan keharusan membayar pajak penghasilanm beberapa pembalap menolak aturan tersebut untuk tampil di MotoGP India 2023.