TRIBUNNEWS.COM - Insinyur sekaligus bos Ducati Lenovo Team di MotoGP 2023, Gigi Dall'Igna membagikan spoiler masa depan Marc Marquez yang kian mendekati pintu keluar dari Honda.
Gigi Dall'Igna membenarkan, Marc Marquez ingin bergabung dengan tim mitra pabrikan Ducati, Gresini, pada MotoGP 2024.
Bahkan pria yang pernah bekerjasama dengan Marc Marquez di tahun 2010 ini mengklaim, rider asal Spanyol tersebut sudah membulatkan tekadnya untuk meninggalkan Honda Racing Corporation (HRC).
Sekalipun kontrak Marquez masih menyisakan satu tahun.
Gigi Dall'Igna tak ingin ambil pusing soal bagaimana cara Marc Marquez mengurus sisa kontraknya di Repsol Honda.
Hal yang dapat dipastikan oleh petinggi Ducati ini ialah pemilik 6 gelar juara dunia MotoGP tersebut tinggal menunggu waktu saja untuk diumumkan Gresini.
Baca juga: Bursa Transfer Pembalap MotoGP: Maverick Vinales Gantikan Marc Marquez, Honda Pinjam Pedro Acosta
"Marc adalah salah satu pembalap terkuat dalam sejarah. Jadi fakta bahwa dia sangat ingin bergabung dengan Ducati sungguh menyenangkan," buka Gigi Dall'Igna seperti yang dikutip dari Crash.
"Dia telah memutuskan untuk meninggalkan Honda dan bergabung dengan tim satelit Ducati. Hal ini semakin menegaskan fakta bahwa dia menginginkan motor kami,” kata Dall'Igna menambahkan.
Sudah menjadi rahasia umum jika keputusan Marquez akan bergabung ke Gresini karena ketidakmampuan Honda menyediakan spek motor idaman.
RC213V dalam pengembangannya terkesan jalan di tempat. Motor pabrikan berlogo sayap tunggal mengepak ini tidak bisa bersaing dengan Desmosedici Ducati yang secara evolus mengalami perubahan signifikan.
Gigi Dall'Igna membenarkan bahwa Gresini Ducati sudah menjalin komunikasi dengan pihak Marc Marquez.
Bak gayung bersambut, rider berusia 30 tahun ini juga tertarik untuk menyusul sang adik, Alex Marquez yang lebih dulu gabung tim pimpinan Nadia Padovani.
“Itu yang saya dengar (Marquez ke Gresini), tapi yang jelas belum ada pengumuman resmi (soal kesepakatan Gresini),” tambah Dall'Igna.
“Saya pikir ada banyak hal yang harus dilakukan dan saya pikir ini adalah kontrak yang rumit untuk diputuskan (dengan Honda), jika dia ingin memutuskannya," sambung petinggi Ducati.