TRIBUNNEWS.COM - Rekan setim Marc Marquez di Repsol Honda, Joan Mir, menyerukan kesejahteraan pembalap perihal kenaikan gaji.
Joan Mir menjadi rider pertama yang menginginkan dia dan rekan sejawatnya ditambah pundi-pundi bayaran setelah MotoGP 2024 dipastikan bertambah seri balapannya.
Dorna Sport telah mengumumkan jadwal MotoGP 2024 melalui akun media sosial dan laman resmi.
Mereka menambah jumlah seri dari yang semula 20 menjadi 22. Itu artinya, musim depan ada 44 kali balapan, termasuk sprint race.
Baca juga: Bursa Transfer Pembalap MotoGP: Geger Gresini Pelarian Sesaat Marc Marquez, Pulang ke Honda 2025
Kondisi tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri untuk pembalap. Sebab, selain melelahkan, penambahan jadwal membuat potensi celaka dan cedera menjadi lebih besar.
Hal itu turut disampaikan rider Honda asal Spanyol, Joan Mir yang mengkritisi kebijakan tersebut.
"Kebijakan yang kejam sepertinya. Ada 44 balapan, saya bisa melihatnya," buka Joan Mir seperti yang dikutip dari laman Motosan.
"Dibandingkan tahun ini, dengan semua balapan yang kami jalani, tingkat cedera mungkin meningkat dua kali lipat," ujar Joan Mir menyampaikan opininya soal penambahan jumlah balapan
Menurut tandem Marc Marquez, pembalap semestinya punya waktu yang cukup untuk beristirahat.
Penambahan seri, kata dia, justru menghadirkan lebih banyak 'siksaan'. Sekali lagi, potensi celaka menjadi lebih besar.
"Ada banyak pembalap yang cedera di setiap balapan, dan kesalahan besarnya terletak pada format ini (penambahan seri)."
"Karena Anda tidak punya waktu untuk bersantai sepanjang akhir pekan. Anda harus memeras dan menarik gas setiap hari," ungkapnya.
Juara dunia MotoGP 2020 tersebut berharap ada penambahan gaji untuk pembalap di kompetisi. Hal tersebut merupakan upah untuk kinerja ekstra yang mereka berikan di lintasan.
"Lebih banyak balapan, lebih banyak kemungkinan cedera, lebih banyak intensitas, lebih banyak risiko. (Apakah) itu membuat bayaran (pembalap) ditambah? Entahlah, lihat saja nanti," kata menambahkan.