TRIBUNNEWS.COM - Media Korea dapat laporan soal kelakuan aneh suporter voli Indonesia saat nonton Megawati Hangestri tanding, Selasa (7/11/2023).
Portal bernama N Sport itu menerangkan soal beberapa laporan yang mengatakan suporter Indonesia tidak sopan.
Media tersebut juga menyebutkan soal poster politik hingga menyalakan flashlight saat lawan melakukan servis.
Hal itu dikecam oleh kebanyakan warga Korea yang merasa terganggu.
Berikut beberapa poin yang dirangkum oleh Tribunnews terkait laporan dari N Sport.
Baca juga: Efek Megawati Hangestri, Followers Instagram Red Sparks Naik 3x Lipat, Tertinggi di Liga Voli Korea
Bendera Korsel Dicoret
Warga Korea cukup geram dengan adanya aksi bendera Korea Selatan yang dicoret.
Pencoretan itu dilakukan oleh oknum suporter yang hadir menonton Megawati.
Dalam bendera yang dicoret tertulis nama Mega selaku pemain Red Sparks.
Hal itu mendapat pandangan tidak enak dari warga Korea karena dirasa tidak menghargai identitas negara lain.
Bahkan kritikan tersebut juga dituturkan bersamaan dengan aturan pasal KUHP Republik Korea.
Baca juga: Efek Megawati Hangestri, Followers Instagram Red Sparks Naik 3x Lipat, Tertinggi di Liga Voli Korea
Di mana aturan tersebut menerangkan bahwa penghinaan terhadap lambang bendera negara asing melanggar hukum.
"Merusak (lambang Negara) Korea Selatan adalah tindakan ilegal. Itu tidak menghormati bendera negara lain," tulis N sport.
"Apabila bendera negara asing dikibarkan dengan tujuan untuk menghina negara lain, maka termasuk dalam ranah penghinaan terhadap lambang bendera negara asing menurut Pasal 109 KUHP Republik Korea."
"Jika orang asing melanggar hukum di wilayah Korea, dia akan dihukum berdasarkan hukum pidana Korea sesuai dengan wilayahnya."
Beruntung setelah mendapat kritik pedas, foto tersebut telah dihapus dari media sosial.
Melarang Poster Politik
N Sport juga mendapat laporan melalui email mereka soal poster politik yang dibentangkan.
Publik Korea telah mengetahui kesamaan nama 'Mega' antara atlet dan politisi terbesar di Indonesia.
Melihat beragam poster dibentangkan dan menuliskan nama itu, cukup banyak warga Korea yang geram.
"Tolong jangan membuat spanduk yang berbau politik dan dukung Mega dan tim (Red Sparks)."
Memang dalam aturan KOVO selaku Federasi Bola Voli Korea belum ada aturan yang menyinggung soal hal itu.
Walau demikian, imbauan tetap diberikan mengingat Megawati sedang bermain di negara lain.
Menyalakan Flashlight saat Laga
Hal paling nyeleneh yang dilakukan oleh suporter Indonesia adalah menyalakan flashlight ketika bertanding.
Pihak yang melapor ke N Sport menerangkan bahwa dia melihat oknum yang menyalakan flashlight.
Lampu pada smartphone itu diarahkan kepada pemain lawan tim Megawati yang akan melakukan servis.
Sontak langsung mendapat kecaman dari suporter tim Ai Peppers.
"Saya ingin melaporkan perilaku berlebihan dari fans Indonesia. (Beberapa fans Indonesia) menggunakan senter ponsel untuk mengganggu AI Pepper," ungkap salah satu pelapor.
Beberapa poin tersebut dirasa cukup menggangu penggemar voli Korea atas kelakukan beberapa oknum.
Hal itu yang jadi sorotan hingga media N Sport mulai meyinggungnya.
Ya, Mega memang berhasil menunjukkan penampilan apik dalam debutnya di Liga Voli Korea.
Sejauh ini pemain berjuluk Megatron itu telah menyandang status MVP dua kali.
Kompatriot Wilda Nurfadhilah itu juga masuk dalam jajaran top skor Liga Korea.
Pevoli asal Jember itu telah mengantongi 138 poin selama membela Red Sparks.
Sayang gemilangnya performa Mega di Liga Voli Korsel harus diwarnai dengan kelakuan nyeleneh suporternya.
(Tribunnews.com/Niken)