TRIBUNNEWS.COM - Raihan gelar juara Gregoria Mariska Tunjung di Kumamoto Masters Japan 2023 menyuguhkan fakta menarik, Minggu (19/11/2023).
Andalan tunggal putri Indonesia yang berhasil mengharumkan nama Indonesia ini berhasil mempersembahkan gelar super 500 pertamanya.
Bukan hanya soal rekor barunya, atlet yang akrab disapa Jorji itu berhasil memutus dominasi China.
Di mana kontingen China dalam misi merebut gelar dari semua sektor di final Kumamoto Masters Japan 2023.
Baca juga: Hasil Final Kumamoto Japan Masters 2023: Gregoria Juara! Tekuk Jawara Olimpiade 2 Gim Langsung
Misi tersebut lahir seiring dengan delapan wakil China yang berhasil ke final.
Namun, dengan gelar juara yang didapat Jorji, secara tidak langsung dia berhasil memutus dominasi China.
Berikut ulasan fakta menarik di balik kemenangan Jorji di final Kumamoto Masters Japan 2023.
1. Jorji Hentikan Dominasi China
Dari lima sektor yang berada di final, tiga di antaranya menyajikan All China Final.
Mulai dari kubu ganda campuran, putri, dan putra besutan China dipastikan meraih gelar juara.
Hanya menyisakan di dua sektor saja yang tidak terjadi All China Final.
Yaitu tunggal putri dan putra yang mana ada Gregoria dan Viktor Axelsen (Denmark).
Bak dikepung utusan China, Jorji tak gentar menghadapi lawannya.
Berhadapan dengan Chen Yu Fei selaku juara Olimpiade Tokyo 2020, Jorji main tenang.
Sepanjang laga, kekasih Mikha Angelo itu berhasil mengontrol jalannya pertandingan.
Walau sempat tertinggal, Jorji masih bisa menemukan siasat yang tepat untuk 'menikung'.
Sehingga tak heran khususnya di gim kedua Jorji berhasil bangkit meski tertekan di awal gim.
Atlet kelahiran 1999 ini berhasil membungkam Chen setelah bertarung selama 40 menit.
Skor kembar 21-12, 21-12 jadi bukti kemenangan Jorji atas Chen.
Kemenangan ini juga membuat China gagal melancarkan misinya untuk merebut semua gelar di turnamen ini.
Sebab, dipastian dari tunggal putri bukan dari penggawa China yang jadi juara.
2. Revans atas Chen Yu Fei
Secara head to head, Jorji sama sekali tak dijagokan lantaran kalah telak.
Bagaimana tidak, dari sembilan pertemuan, dia hanya pernah menang dua kali.
Itu pun terjadi pada tahun 2022 lalu yang mana cukup lama.
Sedangkan ketika keduanya bertemu pada tahun 2023 ini, Jorji selalu menelan kekalahan.
Namun di final kali ini ambisi Jorji tampak berbeda karena bermain sangat cantik.
Dia berhasil mendikte permainan sejak awal gim pertama.
Dengan hasil akhir manisnya, Jorji berhasil revans dari Chen.
Setelah kekalahan pilu di Sudirman Cup 2023 beberapa waktu lalu, Jorji berhasil balas dendam.
3. Jorji Tak Pernah Kalah
Dilihat dari kiprah Jorji di Kumamoto Japan Masters 2023 kali ini, dia belum pernah kalah.
Dari laga yang telah dia lakoni, kompatriot Ginting ini selalu menang dua gim saja.
Artinya, dia tak pernah kehilangan satu gim pun tiap bertanding.
Mulai dari bermain melawan wakil tuan rumah, Nozomi Okuhara sampai Chen Yu Fei di final, dia menuntaskannya dua gim saja.
Ini yang membuat Jorji seperti menyimpan energi cukup baik di final.
Sehingga dengan kondisi tubuhnya yang bagus dan mengeluarkan level permainan terbaiknya.
Ini raihan manis bagi Jorji yang bisa menyapu bersih seluruh laga lewat dua gim saja.
Bukan hanya itu, ini modal manisnya untuk menghadapi China Masters pekan depan.
(Tribunnews.com/Niken)