Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Atlet Equistrian dari Equinara Horses Sport, Ferry Wahyu Hadiyanto, keluar menjadi juara di FEI CS1*-W Qualifier-1 SEA League 140 cm.
FEI CS1*-W Qualifier-1 SEA League sendiri masuk dalam Ajang The Jakarta Horse Show Jumping 2023. Dua kejuaraan lain yang masuk dalam agenda tersebut adalah Team Jumping Competition dan Jumping Derby and Hunter Championships.
Ferry Wahyu menjadi juara usai mencatatkan waktu tercepat, yaitu 82,42 detik dengan 12 penalti, dalam pertandingan yang berlangsung di Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Pulomas, Jakarta Timur.
Torehan Ferry dibayangi oleh Yanyan Hadiansah dari Almor Stable dengan kuda tunggangan Juliette, yang mencatatkan waktu 85,42 detik, yang juga menerima 12 penalti.
Kendati meraih juara, Ferry mengatakan bahwa dirinya sempat kesulitan menaklukan rintangan yang diberikan.
Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan persiapan dan segudang pengalamannya di ajang serupa.
"Kalau tekanan pasti ada dengan tingkat kesulitannya seperti Asian Games, berat banget. Dari satu rintangan ke rintangan lain. Susah buat nafas sebenarnya," kata Ferry, saat ditemui, Minggu (19/11/2023).
"Cuma dua bulan sebelumnya sudah disiapkan. Tidak hanya skill tapi juga stamina semua sama dengan rekan saya, evaluasi bareng, kalau tidak mudah sangat tidak mudah," jelasnya.
Dirinya pun sempat merasa tak menyangka bisa menjadi yang terbaik dalam ajang yang masuk dalam The Jakarta Horse Show Jumping 2023 itu.
Terlebih dirinya mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan belum 100 persen usai turun di Kejurnas Pordasi Equestrian 2023, September lalu.
Fokus dan konsentrasi lah yang menjadi kunci kedigdayaan Ferry dalam menaklukkan tujuh lawannya itu.
"Percaya gak percaya sih, kondisi pertandingan terakhir di Kejurnas. Jadinya saya gak bisa bilang 100 persen tapi menyiapkannya 100 persen," kata Ferry.
"Fokus dan konsentrasi sih. Yang jelas 100 persen. Meskipun kondisi panas, capek tiga hari loncat sebisa mungkin saya fokus terus," tegasnya.
President of Event dan CEO Equinara Horses Sport, Adinda Yuanita, mengatakan bahwa rintangan di ajang ini memang didesain dengan tingkat kesulitan tinggi.
Tak tanggung-tanggung, pihak penyelenggara mendatangkan desainer yang mendesain rintangan di babak kualifikasi Olimpiade yang akan bergulir di Australia mendatang.
"Saya sebagai CEO Equinara Horse Sports itu yang pasti berarti program latihan dari kuda dan atlet kami berjalan sesuai rencana. Karena untuk world cup ini sangat sulit, ketinggiannya maupun rintangannya. Nah itu orang yang mendesain rintangannya kami datangkan adalah desainer yang sama untuk kualifikasi olimpiade yang akan berlangsung di Australia untuk Olimpiade 2024 di Paris," kata Adinda.
"Jadi artinya kesulitan dari rintangan ini sama atau bahkan lebih sulit daripada Asian Games, baik tingginya maupun kesulitan jalurnya. Untuk mempersiapkan kelas ini, itu kami minimum tiga bulan sebelumnya, kudanya sudah dijaga staminanya, rider-nya juga, karena ada yang sudah finish tiba-tiba tidak kuat, itu lelah sekali memang," paparnya.