TRIBUNNEWS.COM - Pramudya Kusumawardana akhirnya memutuskan meinggalkan pelatnas bulu tangkis Indonesia.
Pemain ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana memilih gantung raket dari dunia bulu tangkis di usia 23 tahun.
Setidaknya Pramudya menjelaskan empat alasan mengapa dirinya mundur dari bulu tangkis Indonesia.
Poin pertama, Pramudya menekankan masalah mental menjadi alasan utama dirinya hengkang setelah 5 tahun mengabdi membela bulu tangkis Indonesia bersama PBSI.
Komentar-komentar di media sosial menjadi pengaruh besar bagi mental Pramudya Kusumawardana hingga saat ini.
"Saya akun mundur dari PBSI dan Badminton Indonesia," buka Pramudya dikutip dari kanal YouTube Badminton Indonesia.
"Poin pertama adalah mental health (kesehatan mental) saya dalam kondisi yang tidak bagus,"
"Dan ini (sudah) terjadi dalam waktu yang lama terjadi di day to day life saya."
"Jadi saya harus mengistirahatkan diri saya sebentar yang dimana bisa mengganggu agenda PBSI dan orang-orang yang bekerja sama dengan saya," terangnya.
Baca juga: Selamat Berpisah Pramudya Kusumawardana, Jasamu Takkan Terlupakan di Ganda Putra Indonesia
"Kedua pendidikan, saya masih mementingkan pendidikan. Ada hubungannya dengan poin pertama saya, sebagian orang sudah tahu saya akan mengambil studi sports science and sports psychology,"
"Poin ketiga adalah perebutan Olympic adalah tujuan dan impian semua atlet, kalau ditanya 'mau main Olympic?' mau. Tapi banyak hal yang disiapkan, bukan semata-mata (bisa) masuk Olympic dan selesai."
"Indonesia sudah mencetak banyak medali Olympic, saya rasa saya tidak punya kapabilitas yang cukup untuk memenuhi standar atlet Olimpic berdasarkan statistik, progres permainan, dan kesempatan terutama membawa nama Indonesia yang mempunyai historis dan target yang besar,"
"Dan keempat sebagai manusia biasa yang memiliki pemikiran yang bermacam-macam."
"Seperti manusia pada umumnya saya mempunyai impian dan target sendiri, dan mengetahui kondisi saya sendiri, dan kapan saya mengambil keputusan. Menurut saya empat poin itu sih," terang Pram.
Pada kesempatan tersebut, Pramudya dan Yeremia saling mengucapkan salam perpisahan.
"Pram nanti kan kuliah di Sydney, semoga sekolahnya lulus terus dapat pekerjaan yang bagus dan sering-sering latihan biar badannya tetep sehat, biar gak gendut. Sukseslah pokoknya," buka Yere sambil bercanda.
"Pesan dan kesan buat Yere, sukses terus ke depannya."
"Sorry kalau keputusan ini merugikan lo, kurang baik buat lo tapi gue ucapin terima kasih buat memories-nya, terima kasih buat juara-juaranya bareng."
"Terima kasih udah mau berjuang bareng sampe sejauh ini. Good luck buat badminton kariernya semoga sukses terus sama partner barunya. Mau say sorry kalau ada salah selama ber-partneran," sahut Pramudya.
"Sampai akhirnya kita stop di sini, makasih buat Pram udah mau partneran sama gua, udah bantuin gua pas cedera, sabar udah bisa (nunggu) gue balik lagi. Maaf juga kalo gua ada salah, perilaku mungkin yang tanpa gua sadari sih," jawab Yere menambahkan.
Pram dan Yere yang kini resmi berpisah sama-sama tak akan melupakan momen kebersamaan keduanya selama pelatnas.
Baca juga: Yeremia Rambitan Trending Twitter, Salam Perpisahan Haru Lepas Pramudya Kusumawardana
Profil Singkat Pramudya Kusumawardana
Nama Lengkap: Pramudya Kusumawardana Riyanto
Negara: Indonesia
Lahir: 13 Desember 2000
Usia: 23 Tahun
Tempat Lahir: Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia
Tinggi: 173 Cm
Ranking Terbaik BWF: 11 (Ganda Putra Bersama Yeremia Rambitan, 8 November 2022)
Penghargaan
- Medali Emas Badminton Asia Championship 2022
- Medali Perak SEA Games 2021
- Medali Emas SEA Games 2023
- Medali Perunggu Asian Junior Championship 2018
- Medali Emas Spains Masters 2021
- Medali Emas Indonesia Masters 2021
- Juara Malang Indonesia International 2022
- Juara Belgian Internasional 2021
- Runner-up Iran Farj Internasional
- Runner-up Finnish Open 2018
- Runner-up Malaysia Internasiona Junior Open 2018
- Runner-up India Junior Internasional 2018 Nomor MD
- Juara India Internasional 2018 Nomor XD
(Tribunnews.com/Siti N, Dwi Setiawan)