Bola voli yang jatuh di dekatnya langsung dibawa ke area belakang lapangan untuk dipukul secara keras oleh Kim Yeon-koung.
Dia memperlihatkan ekspresi frustrasinya sembari berteriak melepaskan tekanan. Untungnya di akhir laga, KYK mampu membawa Pink Spiders menjadi pemenang.
Bahkan peraih MVP pada putaran ke-2 Liga Voli Korea Putri ini, menjadi penyumbang angka terbanyak bagi timnya, yakni 22.
Klarifikasi Kim Yeon-koung Tantrum
Pasca-pertandingan, KYK membuat klarifikasi, mengakui dirinya sempat frustasi di awal-awal set keempat. Dan aksi 'tantrumnya' memukul bola melepaskan emosi, dia anggap wajar.
"Secara budaya di Korea Selatan, memperlihatkan emosi yang berlebihan merupakan hal yang kurang baik," akui KYK, seperti yang dikutip dari laman Naver-Sport.
"Tetapi selama itu tidak mendapatkan teguran dari wasit, saya rasa sah-sah saja," sambung pevoli yang juga merupakan idola Megawati Hangestri.
KYK memang dalam beberapa pertandingan terakhir memiliki perasaan kurang puas terhadap performa timnya.
Dua kekalahan beruntun yang diraih Pink Spiders, mengakibatkan mereka kehilangan posisi sebagai pemuncak klasemen.
"Baru-baru ini saya memang merasakan emosi karena secara performa tim tidak lagi baik-baik saja."
"Untungnya kami memenangkan pertandingan ini," sambung pevoli yang menempati posisi outside hitter tersebut.
KYK pun merasa apa yang dia perlihatkan kurang tepat. Namun dalam persepektif bisa merubah ke kondisi positif, maka emosi tersebut dapat dimaklumi.
"Akan menjadi masalah jika terus-terusan merasa marah namun disimpan. Lebih baik dieksprsikan lau kembali fokus ke pertandingan, itu jauh lebih baik," terangnya menambahkan.
Pink Spiders akan kembali melakoni pertandingan pada Kamis, 28 Desember mendatang dengan bertandang ke markas Red Sparks.
Laga itu menjadi penutup di tahun 2023, sekaligus laga perdana kedua tim pada putaran keempat Liga Voli Korea Putri.