Kesalahpahaman antara Rivan dan PBVSI sempat menjadi trending perbincangan, karena juga menyeret Kemenpora harus turun tangan merampungkan masalah tersebut.
Sanksi yang dijatuhkan kepada Rivan banyak mendapatkan respons keras di kalangan volimania, mengingat dia masih menjadi pevoli terbaik yang dimiliki Indonesia kini.
2. Megawati Hangestri Ukir Sejarah
Megawati Hangestri juga menjadi bahan perbincangan besar, tak hanya dari volimania, namun seluruh masyarakat Indonesia.
Mega yang bergabung dengan klub Liga Voli Korea Putri, Daejeon JungKwanJang Red Sparks, menjadi pevoli berhijab pertama yang bermain di Negeri Ginseng.
Di sisi lain, performa Mega di Red Sparks juga menuai sorotan dari medial lokal Korea Selatan. Pevoli asal Jember, Jawa Timur ini, berhasil mematahkan pandangan minor yang sempat ditujukan kepadanya.
Kini, Mega merupakan tulang punggung tim Red Sparks asuhan Ko Hee-jin. Bahkan namanya berada di jajaran lima besar top skor Liga Voli Putri Korea.
Dari 18 pertandingan yang sudah dia mainkan, Mega mengemas 418 poin. Dia juga selalu menjadi pilihan utama alias starter di setiap pertandingan Red Sparks.
3. Fahry Septian Perintis Jalan ke Eropa
Mirip dengan Megawati Hangestri, Fahry Septian Putratama juga mengharumkan nama Indonesia saat abroad alias berkarier di luar negeri.
Fahry Septian menjadi pevoli Indonesia pertama yang berkarier di Eropa.
Saat ini hitter asal Bantul Yogyakarta tersebut menjadi bagian dari klub Liga Voli Bulgaria, KSV Montana, yang berkompetisi di kasta tertinggi.
Kualitas Fahry Septian dalam hal received, membuat suami dari Diajeng Rindayu ini selalu menjadi pilihan utama di tim SKV Montana.
Harapannya, dengan Fahry sudah membukakan jalan dengan berkarier di Liga Bulgaria, menjadi penjembatan talenta-talenta voli Indonesia untuk mengepakkan sayap berkarier mengikuti jejak mantan pemain Jakarta LavAni tersebut.
(Tribunnews.com/Giri)