TRIBUNNEWS.COM - Setter Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Yeum Hye-seon, kembali mengingatkan netizen yang kerap nyinyir akan performa timnya di Liga Voli Korea Putri 2023/2024.
Yeum Hye-seon tidak mempermasalahkan jika dua legiun asing Red Sparks, entah Giovanna Milana dan Megawati Hangestri Pertiwi mendulang minim poin dalam sebuah pertandingan.
Bagi tosser timnas voli putri Korea Selatan ini, kemenangan menjadi prioritas utama, ketimbang satu dua pevoli yang tampil menawan namun berujung kekalahan.
Apa yang disampaikan setter berusia 32 tahun tersebut terlihat saat Red Sparks mengalahkan AI Peppers Savings Bank 3-1, Kamis (11/1/2024) sore WIB.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Red Sparks, mengingat mereka berhasil kembali ke posisi empat besar klasemen Liga Voli Korea Putri.
Sekaligus, skuad asuhan Ko Hee-jin menjaga asa untuk lolos ke play-off Liga Voli Korea Putri yang berlangsung April mendatang.
"Tentu saja, saya sangat ingin menang dan meraih gelar juara," buka Yeum Hye-seon, seperti yang dikutip dari laman JoongAng.
"Kami adalah sebuah tim, di mana tidak bisa meraih kemenangan hanya mengandalkan satu dua orang saja," tegasnya menambahkan.
Hal itu tercermin saat Red Sparks mengukir tiga kemenangan beruntun pada putaran ke-4.
Megawati dan Milana bukan menjadi pencetak poin terbanyak saat Red Sparks mengalahkan AI Peppers. Melainkan middle blocker Red Sparks, Jung Ho-young yang mendapatkan sumbangsih angka terbanyak lewat 20 poin.
Diikuti Giovanna Milana (15) dan Megawati Hangestri (14).
Baca juga: Red Sparks Ciptakan Hattrick Kemenangan di Liga Voli Korea, Megawati Cs Berhasil Hapus Kutukan
Yeum Hye-seon kembali menegaskan bahwa Milana dan Megawati bukan satu-satunya andalan tim Red Sparks. Sehingga jika dalam sebuah pertandingan keduanya off-day, tidak lantas layak untuk mendapatkan nyinyiran netizen.
Sebaliknya, Red Sparks wajib tampil solid mengandalkan pemain lokal yang secara kualitas tak kalah seperti halnya Park Hye-min, Lee So-young hingga Jung Ho-young.
"Pemain asing (Megawati dan Milana) tidak boleh menjadi satu-satunya yang menjadi andalan tim. Itu terlalu berat bagi mereka."