TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan atas Hwaseong IBK Altos pada lanjutan Liga Voli Korea Wanita membuat Red Sparks langsung trending media sosial X (Twitter), Kamis (18/1/2024) malam WIB.
Diperkuat pemain Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, Red Sparks tampil solid melawan Hwaseong IBK Altos. Menariknya, Megawati kembali menyandang predikat pemain terbaik alias MVP.
Tampil sebagai tim tamu, Red Sparks menang telak dengan skor 3-0 (25-17, 27-25, 25-21) atas IBK Altos.
Megawati tampil menawan sepanjang pertandingan. Pevoli asal Jawa Timur tersebut menjadi peraih poin terbanyak, yakni 24 angka.
Walhasil Megawati kembali memanaskan persaingan di bursa top skor. Megatron, julukan Megawati, menyentuh 500 poin.
Total Megawati Hangestri membukukan 504 poin, dan berada di urutan ketujuh pada bursa top skor Liga Voli Korea Wanita.
Megawati juga memperlihatkan evolusi permainan saat mengalahkan IBK Altos.
Tak hanya melepaskan spike keras menghujam di sisi lapangan lawan, Mega kerap kali bermain cerdik untuk menghasilkan poin melalui tipun. Permainan ini yang jarang, bahkan nyaris tidak diperlihatkan oleh Mega sepanjang Liga Voli Korea bergulir.
Sebagai opposite, Megawati langsung memukul bola sekeras dan sekencang mungkin. Dan itu perlahan mudah diantisipasi oleh pertahanan lawan.
Kini, Mega mulai melakukan adaptasi secara baik dengan memanfaatkan posturnya untuk melakukan tipuan.
Kredit lebih layak diberikan kepada penggawa timnas voli putri Indonesia ini. Selain menjadi penyumbang angka terbanyak, Mega juga membukukan dua kali ace.
Bahkan dalam unggahan di media sosial Red Sparks, mereka memberikan sematan panggilan baru yakni "Super Mega" atas dominasi permainannya mengalahkan IBK Altos.
Baca juga: Klasemen Liga Voli Korea Terbaru: Red Sparks Naik Posisi ke-4, Megawati Tembus 500 Poin
Red Sparks Trending Media Sosial Twitter
Red Sparks juga menjadi bahan perbincangan di kalangan netizen Indonesia. Hal itu terbukti klub Liga Voli Korea Selatan ini mendadak trending di media sosial Twitter.
Kemenangan atas IBK Altos bak menjadi jawaban atas keraguan pendukung Red Sparks. Pasalnya performa skuad asuhan Ko Hee-jin cenderung memperlihatkan inkonsistensi permainan pada putaran kedua dan ketiga.