TRIBUNNEWS.COM - Mentalitas Fabio Quartararo diuji menuju MotoGP 2024 di musim terakhir sekaligus penentuan nasibnya bersama Yamaha.
Sang juara dunia MotoGP 2021 itu akan menemui pilihan sulit yaitu antara bertahan atau keluar dari pabrikan Jepang yang sudah membesarkan namanya.
Dikatakan demikian lantaran rider berjuluk El Diablo itu masih berambisi untuk menambah koleksi juara dunia MotoGP.
Ambisinya seolah goyah mengingat performa motor YZR-M1 milik Yamaha yang kurang kompetitif ketika balapan.
Hal ini yang membuat mental pembalap asal Prancis diuji karena dia selalu menyalahkan dirinya ketika selesai melakoni balapan.
Quartarao menerangkan bahwa dia kehilangan rasa nikmat saat balapan di lintasan karena banyak kekhawatiran dan keraguan.
"Sejujurnya, saya sama sekali tidak menyukai hidup saya. Saya akan pulang ke rumah dan terobsesi: mengapa segala sesuatunya tidak berjalan baik, di mana kami dapat meningkatkannya," buka Quartararo sebagaimana dikutip Paddock-GP.
"Saya tidak menikmatinya di trek atau di rumah. Jadi saya berkata pada diri sendiri: Oke, ada sesuatu yang harus berubah sekarang!"
"Karena itu baru tiga atau empat bulan, tapi bagiku rasanya seperti tiga tahun," ujarnya menambahkan.
Lelah dengan segala pikiran dan kekhawatirannya, pembalap dengan nomor #20 itu ingin mengubah dirinya secara mental.
Tujuannya agar rider kelahiran tahun 1999 itu bisa lebih fokus khususnya untuk meningkatkan performa motor.
"Saya ingin mengubahnya dan secara mental hal itu sangat membantu saya untuk tetap lebih fokus, melaju lebih mudah, dan merasa senang dengan peringkat tersebut."
Baca juga: Misi Besar Jorge Martin di MotoGP 2024, Ukir Sejarah Menyamai Rekor Valentino Rossi
"Jika saya memberikan 100 persen dan tetap finis P7, maka saya seharusnya senang dengan apa yang saya lakukan," jelasnya.
Di saat dia akan memperbaiki dirinya secara mental, Quartararo juga akan dihadapkan soal nasibnya di MotoGP untuk tahun 2025.