Beberapa kali, pukulan silang yang diarahkan Brian gagal diantisipasi Ginting.
Seakan belum panas, Ginting yang belum bisa mengembangkan gaya permainan harus tertinggal 2-6.
Beruntungnya, gemuruh suporter yang memenuhi Istora menjadi dukungan tersendiri bagi Ginting.
Ginting mulai perlahan bangkit dan bermain lepas.
Terbukti, smash-smash keras yang ia lesatkan beberapa kali menyulitkan Brian.
Tak hanya lebih gesit dalam menyerang, Ginting juga mengandalkan pengamatan bola yang cermat.
Jeda set pertama, Ginting tertinggal tipis 10-11.
Seusai jeda, momentum berada di pihak Ginting.
Sebaliknya, Brian justru bermain dalam tekanan.
Bahkan Brian sampai jatuh bangun saat akan mengembalikan pukulan netting dari Ginting.
Jurus tikungan berhasil, Ginting menutup set pertama dengan kemenangan 21-13.
Lanjut ke set kedua, dominasi terus ditunjukkan Ginting.
Beberapa kali pukulan backhand yang ia tampilkan berhasil mengecoh pergerakan Brian.
Meski sempat kehilangan momentum akibat kesalahan sendiri, Ginting masih bisa memimpin 11-9 di jeda set kedua.