TRIBUNNEWS.COM - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tetap optimis demi jaga tradisi medali emas di tengah merosotnya prestasi badminton Indonesia.
Sekretaris Jenderal PBSI Seluruh Indonesia, M Fadil Imran menuturkan bahwa tetap ditargetkan torehan medali emas dari kontingen Indonesia nanti di Paris.
Penetapan target tersebut melihat dari prestasi ciamik yang dibukukan oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020.
"Target pasti setinggi mungkin untuk meraih medali," buka Fadil dilansir djarumbadminton.
"Berapa emas yang diperoleh? Saya tidak bisa (menjamin) kuantitas. Saya hanya bisa menjamin akan semaksimal mungkin jaga tradisi emas," katanya menambahkan.
Greysia/Apriyani yang dijadikan sebagai patokan tersebut dikarenakan di balik performa yang merosot di akhir tahun 2019 lalu.
Namun nyatanya, Greysia/Apriyani berhasil tembus Olimpiade dan membuat kejutan di Tokyo 2020.
Pasangan tersebut berhasil mengalahkan jagoan China Chen Qing Cheng/Jia Yi Fan di babak final.
Padahal Greysia/Apriyani saat itu sama sekali tak diunggulkan untuk meraih medali emas.
Beda jauh dengan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang diunggulkan lantaran sebagai ranking 1 dunia malah berujung gagal.
Sama halnya dari kubu ganda campuran, Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang digadang-gadang jadi peraih medali emas keok di final.
Menariknya Zheng/Huang justru dikalahkan kompatriotnya sendiri yaitu Wang Yilyu/Huang Dongping.
Dari rentetan hasil tersebut, Fadil menganggap bahwa di Olimpiade pasti akan ada kejutan.
Baca juga: Erick Thohir Bakal Berikan Bonus Terbesar dalam Sejarah, Jika Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2024
Untuk kasus saat ini, Indonesia masih membuka peluang di empat nomor yang akan jadi kandidat peraih emas.