Karena tiap tim pasti menginginkan minimal podium ketimbang finis di lima besar. Dan ketimbang podium, tim jelas lebih senang dengan torehan kemenangan.
"Tekanannya sama karena para pembalap senang jika mereka naik podium. Tim juga senang jika mereka naik podium dan itu adalah target tim ini. Berada di podium lebih baik daripada lima besar dan memenangkan balapan lebih baik daripada podium."
Mantan partner Dani Pedrosa di Repsol Honda ini menerangkan memang atmosfer tiap tim berbeda, namun dengan tekanan dan ambisi yang nyaris sama.
Sebelas tahun bersama Honda, Marquez mengakui memang cara Gresini sebagai tim Eropa dan Honda tim dari Jepang sangat berbeda secara budaya.
Maka dari itu, saat ini Marquez ingin menikmati segalanya khususnya atmosfer di tim barunya demi bisa memberikan hasil manis di balapan selanjutnya.
"Pada akhirnya, memiliki atmosfer yang baik dan bercanda, bukan berarti Anda tidak memiliki tekanan atau ambisi. Ambisinya sama dengan tim pabrikan karena kami di sini untuk memperjuangkan hasil terbaik," tuturnya.
"Tapi memang benar bahwa jumlah orang di tim ini lebih sedikit dan lebih seperti keluarga. Di tim Repsol Honda atmosfernya benar, tapi budayanya berbeda antara Jepang, Italia, Spanyol dan Amerika. Setiap atmosfer bagus jika hasilnya bagus," tukasnya.
Saat ini, Marquez akan dijadwalkan mentas di MotoGP Portugal 2024 sebagai agenda balapan seri kedua musim ini.
Rider Spanyol itu diharapkan bisa tembus podium setelah pada seri balapan di Qatar dia bisa bertarung untuk mendapat podium.
(Tribunnews.com/Niken)