TRIBUNNEWS.COM - Pramac Racing dilaporkan ragu untuk memperpanjang kemitraannya dengan Ducati Corse di MotoGP 2025 dan 2026.
Hal ini pun membuat nasib Fermin Aldeguer, yang baru saja mendapatkan kontrak dari Ducati, terkatung-katung. Pasalnya, Ducati ingin meletakkannya di Pramac.
Di sisi lain, Ducati juga dipastikan kehilangan Jorge Martin jika pembalap kelahiran Madrid, Spanyol tersebut tak bisa menembus skuad pabrikan Bologna Bullets dan menjadi tandem Francesco Bagnaia
Pramac sudah menjadi tim satelit Ducati sejak 2004.
Mereka pun menjadi skuad junior Ducati sejak 2013, ketika menaungi Andrea Lannone.
Sejak 2017, skuad ini bahkan menjadi tim satelit utama Ducati, di mana mereka mendapatkan motor Desmosedici spek pabrikan terbaru setiap tahun.
Kontrak terkini Pramac dengan Ducati pun akan habis akhir musim ini, tetapi mereka memiliki opsi lanjutan untuk musim 2025 dan 2026.
Sempat diduga akan langsung menggunakan opsi itu, kini Pramac malah dikabarkan sedang bimbang bertahan di Ducati, dan justru bernegosiasi dengan pabrikan lain.
Menurut laporan Crash, Pramac berdiskusi dengan Yamaha dan KTM.
"Dari sini, dapat dipahami bahwa Pramac menggenggam keputusan untuk mengakhiri tautan dengan Ducati untuk dua musim ke depan, jika mendapatkan tawaran menarik dari pabrikan lain," tulis mereka.
Yamaha sendiri ingin kembali menurunkan tim satelit pada 2025, sejak ditinggalkan RNF Racing pada akhir 2022.
Pabrikan Garpu Tala tak pernah menutupi fakta bahwa mereka menginginkan VR46 Racing Team. Meski begitu, skuad Valentino Rossi tersebut justru ragu meninggalkan Ducati karena Yamaha belum kompetitif.
Di lain sisi, KTM sudah sejak tahun lalu getol membentuk tim satelit baru meski sudah memiliki GASGAS Tech 3.
Baca juga: Jadwal MotoGP Amerika 2024: Saatnya Marc Marquez Rebut Wilayah Kekuasaannya di COTA dengan Ducati
Apalagi mereka telah memperbesar kepemilikan mereka pada MV Agusta dari 25,1 persen menjadi 50,1 persen.
Mereka memburu tim-tim independen yang kontraknya habis akhir musim ini, seperti VR46 dan Pramac.
Ducati kabarnya memberi Pramac tenggat waktu sampai musim panas untuk ambil keputusan.
Jika Pramac hengkang, maka rumit bagi Aldeguer, yang diharapkan Ducati membela Pramac.
Namun, narasumber yang tak disebutkan namanya menyatakan Pramac masih condong pada keputusan bertahan di Ducati.
"Benar kami punya klausul untuk hengkang, dan juga benar belum dieksekusi. Namun, kami sudah bersama Ducati selama bertahun-tahun, sangat nyaman dan senang atas kemitraan ini," terang internal Pramac yang juga masih dikutip dari laman Crash.
"Kami sudah bicara, kami sudah sepakat, dan hampir 100 persen. Kami akan terus bersama. Yang tertinggal hanyalah pengumuman," ujarnya.
Jika Pramac dan VR46 akhirnya kompak memutuskan hengkang dari Ducati akhir musim ini, maka satu-satunya tim satelit yang tersisa di pabrikan Italia itu adalah Gresini Racing, yang kontraknya baru akan habis pada akhir musim 2025 mendatang.
(Tribunnews.com/Giri)