TRIBUNNEWS.COMĀ - Hasil final Liga Voli Korea antara Hyundai Hillstate dengan Pink Spiders pada laga pertama berakhir pahit bagi Kim Yeon-koung alias ratu voli Korea.
Gegara Pink Spiders main hingga tiga laga melawan Red Sparks yang diperkuat Megawati Hangestri, Kim Yeon-koung (KYK) cs jadi kelelahan.
Efeknya, KYK cs di final Liga Voli Korea laga perdana justru ditikung oleh Hyundai Hillstate setelah main apik dua set awal.
Digdaya dalam dua set pertama, Hyundai Hillstate sejatinya sudah terlihat kesulitan untuk menang di kandang.
Namun ketika set ketiga berlangsung, justru anak asuh Marcello Abbonzada itu menunjukkan performa yang berbeda dari set sebelumnya.
Banyaknya kesalahan, serangan yang mentah, hingga mudah sekali kehilangan poin membuat Hyundai Hillstate justru dapat momentum bagus.
Hyundai yang notabene menyimpan banyak energi karena langsung ke final, main dengan kekuatan penuh dan stamina yang prima.
Tak pelak, tim asal Suwon tersebut berhasil comeback di set ketiga dan memaksa Pink Spiders untuk berduel hingga lima set penuh.
Media Korea juga turut memberikan sorotan soal ini salah satunya News1 yang menerangkan bahwa ada indikasi Pink Spiders sedikit terguncang dari segi kekuatan fisik.
Hal ini tak lepas dari laga sengit dengan jadwal padat ketika KYK dan kolega melawan Red Sparks di babak semifinal.
"Pink Spiders yang menyelesaikan liga reguler di posisi ke-2, terus memainkan pertandingan setiap dua hari karena memenangkan pertandingan yang ketat yang berlangsung hingga pertandingan ketiga melawan peringkat ke-3 Red Sparks." tulis News1 dalam artikelnya.
"Setelah set ke-3 (melawan Hyundai), Pink Spiders menjadi tim yang sama sekali berbeda dari set sebelumnya, karena stamina mereka menurun dan tubuh mereka menjadi tumpul, dan 'kesalahan tak terlihat' mereka terekspos beberapa kali."
Spekulasi karena adanya masalah fisik juga dibenarkan oleh juru taktik dari Pink Spiders setelah laga.
Baca juga: Hasil Final Liga Voli Korea Leg 1: Hyundai Hillstate Menang Dramatis, Bungkam Pink Spiders 3-2
"'Serangan itu tidak selesai'. Semua ini karena kurangnya kekuatan fisik," ungkap Abbonzada.