Mario mengatakan ini pula yang jadi penyebab selalu ramainya pengunjung di setiap gelaran race tahun lalu.
Jelang dimulainya seri perdana di Yogya, sejumlah aspek kesiapan teknis juga sudah terkonfirmasi dengan baik untuk sesi Free Practice, Qualifying Time Trial (QTT), hingga Race.
Genta Auto & Sport selaku promotor telah mempersiapkan sirkuit non permanen di Lapangan Stadion Mandala Krida dengan karakteristik yang diklaim jauh berbeda dari seri-seri tahun sebelumnya.
“Jalannya race pada seri perdana di Yogya ini pastinya akan seru, sengit, dan sulit diprediksi. Karena sirkuit non permanen ini kami rancang punya kejutan yang cukup menantang dan berbeda dari sebelumnya. Para rider juga tidak punya hafalan tentang sirkuitnya. Kecil peluang mereka memprediksi lintasan karena baru akan menjajal di sesi Free Practice,” terang Mariachi Gunawan, Direktur Genta Auto & Sport.
Mariachi menambahkan, Yogyakarta dipilih jadi seri pembuka lantaran tingginya animo masyarakat di ajang ini. Kota Gudeg juga dinilai sebagai salah satu barometer perkembangan balap supermoto di Tanah Air, karena banyaknya pebalap top di level nasional berasal dari sini.
Jelang race perdana sejumlah rider juga sudah mulai bersiap, salah satunya sang juara bertahan, Farudilla Adam. Juara Umum Kelas FFA 250 tahun lalu ini mengaku tak sabar untuk turun lintasan demi mempertahankan gelarnya.
Tahun ini Farudilla bakal mengikuti tiga kelas berbeda di tiap serinya yaitu Kelas FFA 250, FFA 450, dan Trail 180 Open. Tak ayal, strategi balapan dan kesiapan kuda besi menjadi perhatian penting guna memaksimalkan performa di lintasan.