Akan tetapi lima kali serve beruntun yang dilakukan Hendra Kurniawan (2 ace) menjadi pukulan telak bagi tim Jakarta Garuda Jaya.
Di sisi lain, received dalam penerimaan float serve dari Hendra Kurniawan menjadi masalah bagi Fauzan Nibras dkk.
LavAni pun memanfaatkan momentum tersebut untuk membuat gap poin sebanyak mungkin.
Hasilnya, Jakarta LavAni Allo Bank Electric mengakhiri set pertama dengan kemenangan skor 25-16.
Pun dengan awal set kedua, LavAni mendominasi jalannya pertandingan. Bahkan opposite baru Jakarta LavAni, Renan Buiatti, berhasil mengukir bac to back ace alias serve yang langsung membuahkan poin.
Selain itu, masalah Garuda Jaya di awal gim kedua malah bertambah. Beberapa kali serve yang dilepaskan Farchan Vahrezy dan kawan-kawan berakhir poin bagi tim lawan.
LavAni unggul di poin 8-4 pada time-out pertama set kedua.
Challenge pertama pada pertandingan ini diambil oleh Jakarta Garuda Jaya. Momen tersebut dilakukan setelah spike dari Fahry Septian Putratama dianggap out dari asisten pelatih Garuda Jaya, Anwar Sadad.
Hasil dari challenge, spike dari mantan hitter KSV Montana dinyatakan masuk. Skor 13-9 untuk keunggulan Jakarta LavAni.
Renan Buiatti kembali mengukir ace pada set kedua di kedudukan 15-9. Pevoli yang pernah menjadi bagian dari timnas Brasil ini menorehkan 3 kali serve berbuah poin.
Kesalahan permainan justru banyak dilakukan LavAni. Variasi quick antara Dio Zulfikri dengan Hendra Kurniawan tidak terjalin padu.
Bahkan open spike yang dilepaskan Fahry Septian, berhasil diblock oleh Farchan Vahrezy. Skor 19-17 untuk keunggulan LavAni.
Garuda Jaya memberikan perlawanan ekstra di set kedua. Sempat tertinggal 6 hingga 7 poin, tim yang sementara dikomandoi Joni Sugiyatno tertinggal di kedudukan 20-19.
Namun di sini pengalaman berbicara. Sang juara bertahan berhasil menutup set kedua dengan kemenangan di angka 25-22.
Pada set penentu, LavAni menyudahi perlawanan Garuda Jaya di skor 25-20.
(Tribunnews.com/Giri)