Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Atlet angkat besi andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan bersiap tampil pada Olimpiade Paris, 26 Juli – 11 Agustus 2024.
Bagi Eko Yuli, Olimpiade ini merupakan Olimpiade kelimanya.
Ia pun berusaha di Olimpiade kelimanya ini ia bisa meraih medali emas.
Seperti diketahui, pada empat keikutsertaan sebelumnya, Eko Yuli hanya mengemas dua perunggu dan dua perak.
“Pasti kita tidak bisa berusaha sendiri karena ada pengurus, NOC yang menyiapkan semua. Dari atlet hanya bisa berlatih dengan baik dan mencapai targetnya sampai mana medalinya,” kata Eko Yuli di Mess Kwini, Jakarta, pekan lalu.
“Selama ini sudah dapat medali memang ingin terus meningkat meski dari segi usia sudah terbilang senior tapi semangatnya tidak kalah. Pasti harapannya seperti itu, karena medali emas masih tercapai dan masih penasaran jadi ingin terus coba lagi,” sambungnya.
Untuk bisa meraih target emas, lifter kelahiran Lampung 34 tahun silam tersebut kini terus menjalani persiapan.
Salah satunya dengan menyempurnakan kondisi cedera lututnya.
Eko Yuli membeberkan di setiap keikutsertaanya di ajang Olimpiade, ia memang kerap mendapatkan cedera sebelum pertandingan.
“Kalau untuk pertandingan hampir sama, tapi memang saya juga aneh dari 2008 pasti halangannya luar biasa. Di Beijing cedera hamstring, di London tulang kering saya retak, di Rio cedera lutut, di Tokyo pandemic,” beber Eko.
“Sekarang di lutut juga. Jadi setiap olimpiade ada saja rintangannya dan Alhamdulillah terlewati dan dapat medali, semoga di Paris bisa lebih dari itu,” sambungnya.
Eko Yuli pun optimistis cedera lutut yang tengah dibekapnya bakal pulih saat tampil di Olimpiade Paris.
Pasalnya, sejauh ini cedera lututnya sudah mulai membaik hari demi hari dan ia tak ingin kembali hilang kesempatan mendapatkan medali emas perdana di Olimpiade nanti.
“Saat ini masih ada masalah di lutut dan perlu recovery. Jadi perlu ada masseur yang melekat sampai pertandingan Olimpiade karena yang sudah ada sudah progress bagus,” ujar Eko Yuli.
“Ini bisa jadi optimisme tersendiri untuk mempersiapkan Olimpiade,” pungkasnya.