TRIBUNNEWS.COM - Momen menegangkan mewarnai kemenangan set pertama 22-25 Jakarta STIN BIN atas Jakarta LavAni Allo Bank Electric di Proliga 2024 Yogyakarta. Smes menancap Rivan Nurmulki membuat pemain LavAni keder.
Jakarta LavAni yang terlambat panas, sempat kesulitan untuk mengimbangi permainan Jakarta STIN BIN, Kamis (2/5/2024).
Hal itu terlihat jelas ketika tim voli Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, tertinggal 8 poin dari Rivan Nurmulki dan kolega.
Kendati pada akhirnya Jakarta LavAni sempat mengejar ketertinggalan poin di penghujung set pertama. Hal itu tidak cukup untuk membendung dominasi Jakarta STIN BIN.
Sorotan tertuju kepada A1 opposite terbaik yang dimiliki Timnas Voli Indonesia saat ini, Rivan Nurmulki.
Pevoli asal Jambi ini tampil 'kesetanan' sepanjang babak pertama berlangsung. Serangkaian spike yang dilepaskan mantan Surabaya Samator ini gagal dibendung M Malizi, Fahri Septian Putratama hingga Hendra Kurniawan.
Dan yang paling menarik ialah bagaimana smes 'paku bumi'; Rivan Nurmulki menancap tajam di depan based line permainan Jakarta LavAni Allo Bank.
Momen tersebut terjadi di kedudukan 8-16 untuk keunggulan Jakarta STIN BIN asuhan Ryan Masajedi.
Diawali dari jump serve yang dilakukan Farhan Halim, kecepatan bola sedikit menurun setelah sempat membentur bibir net.
Sayangnya middle blocker Jakarta LavAni, Hendra Kurniawan kurang siap dalam mengantisipasi bola hasil serve Farhan Halim.
Hasilnya, passing atas yang dilakukan penggawa Timnas voli putra Indonesia tersebut kurang maksimal.
Baca juga: Hasil Proliga Putri Hari Ini: Gia Milana On Fire, Pertamina Enduro Sempurna di Singgasana Klasemen
Bola yang coba diselamatkan oleh Dio Zulfikri justru berujung blunder. Bola passing bawah dari Dio justru mengarah masuk ke area permainan Jakarta STIN BIN, padahal niatnya ditujukan kepada Boy Arnez.
Rivan Nurmulki yang sudah siap berada di depan dengan gerak cepat langsung memukul bola semenancap mungkin di based line depan garis serang permainan Jakarta LavAni.
Sangking kerasnya, Hendra Kurniawan dan Boy Arnez yang terlanjur berlari ke depan untuk melakukan block namun tidak sampai, langsung menutup kepala bagian belakangnya sembari menunduk untuk menghindari spike tajam dari Rivan Nurmulki.