News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Thomas dan Uber

Juara Piala Thomas 2024 Ambyar usai Kalah dari China, Fajar Alfian Cs Gagal Penuhi Target PBSI

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Indonesia Fajar Alfian (Kiri) dan Muhammad Rian Ardianto bereaksi setelah meraih satu poin melawan Taiwan Lee Yang dan Wang Chi-lin pada pertandingan semifinal ganda putra di turnamen bulu tangkis Piala Thomas dan Uber di Chengdu, di provinsi Sichuan barat daya Tiongkok pada 4 Mei , 2024. Juara Piala Thomas 2024 ambyar setelah kalah dari China, Fajar Alfian cs gagal wujudkan target PBSI. (Photo by WANG Zhao / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Harapan Indonesia untuk membawa pulang trofi juara Piala Thomas 2024 ambyar setelah Fajar Alfian cs kalah dari China, Minggu (5/5/2024).

Bertanding di Hi Tech Zone Sports Centre, Chengdu, Indonesia gagal juara Piala Thomas 2024 usai kalah 1-3 dari China.

Satu poin kemenangan hanya mampu diraih oleh Jonatan Christie yang berhasil mengalahkan Li Shi Feng, 21-16, 15-21, 21-17.

Sedangkan Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri kompak menelan kekalahan.

Lagi-lagi, Indonesia harus puas finis sebagai runner-up Piala Thomas.

Pada edisi sebelumnya, Indonesia juga gagal juara Piala Thomas 2022 usai kalah dari India 0-3 di final.

Hanya mampu finis sebagai runner-up Piala Thomas 2024, target juara yang dicanangkan PBSI gagal total.

Sebelum bertolak ke China, PBSI melalui Ricky Soebagdja selaku Kepala Bidang Bina Prestasi berharap Ginting dan kolega mampu juara Piala Thomas 2024.

Baca juga: Menpora Tetap Siapkan Bonus untuk Tim Thomas Cup dan Uber Cup, Kini Fokus Persiapan Olimpiade Paris

FOTO: Anthony Sinisuka Ginting takluk dari Shi Yu Qi dalam duel final Thomas Cup 2024. Juara Piala Thomas 2024 ambyar setelah kalah dari China, Fajar Alfian cs gagal wujudkan target PBSI. (PBSI) ((PBSI))

“Kita juara pada 2020 dan runner-up pada 2022. Mudah-mudahan tahun ini Piala Thomas kita bisa bawa pulang kembali ke Tanah Air."

"Syaratnya, teman-teman atlet harus benar-benar dalam kondisi yang prima dan tampil spartan. Kita berada di grup dengan kekuatan yang merata, yakni India, Inggris, dan Thailand. Kita harus punya strategi yang tepat pada masing-masing nomor,” kata Ricky dikutip dari laman resmi PBSI.

Sayangnya, Indonesia gagal merealisasikan target juara Piala Thomas 2024.

Bagas/Fiki yang gagal menyumbang poin kemenangan untuk Indonesia lantas dibuat kecewa dengan pencapaian runner-up.

Mereka pun mengaku bahwa hasil tersebut akan menjadi pembelajaran berharga baginya, terlebih lagi Bagas/Fikri baru menjalani debutnya di Piala Thomas 2024.

Baca juga: China Kawinkan Gelar Piala Thomas dan Uber, Alarm Waspada untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024

"Semua tim dan kami juga sudah berusaha menyusul ketertinggalan hanya memang belum bisa keluar dari tekanan," kata Fikri, dikutip dari djarumbadminton.

"Ini menjadi pelajaran berharga dan pengalaman karena kami baru pertama kali turun di final Piala Thomas," tambahnya.

"Kecewa pastinya karena kami belum berhasil upgrade medali dari dua tahun lalu," tanggap Bagas.

Meski kalah dari China, sejauh ini Indonesia masih memegang dominasi perolehan trofi juara Piala Thomas.

Sejak Piala Thomas dihelat pada 1949, Indonesia telah mengoleksi 14 gelar juara.

Terakhir, Indonesia mampu meraih juara Piala Thomas pada 2020 lalu.

Hasil Akhir Final Piala Thomas 2024

China 3-1 Indonesia

  • Shi Yu Qi vs Anthony Sinisuka Ginting 21-17, 21-6
  • Liang Wei Keng/Wang Chang vs Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto 21-18, 17-21, 21-17
  • Li Shi Feng vs Jonatan Christie 16-21, 21-15, 17-21
  • He Ji Ting/Ren Xiang Yu vs Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana 21-11, 21-15

Daftar Juara Piala Thomas dari Masa ke Masa

1949: Malaysia
1952: Malaysia
1955: Malaysia
1958: Indonesia
1961: Indonesia
1964: Indonesia
1967: Malaysia
1970: Indonesia
1973: Indonesia
1976: Indonesia
1979: Indonesia
1982: China
1984: Indonesia
1986: China
1988: China
1990: China
1992: Malaysia
1994: Indonesia
1996: Indonesia
1998: Indonesia
2000: Indonesia
2002: Indonesia
2004: China
2006: China
2008: China
2010: China
2012: China
2014: Jepang
2016: Denmark
2018: China
2020: Indonesia
2022: India
2024: China

Berikut Rekapannya:

Indonesia: 14 kali (1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994[a], 1996, 1998, 2000, 2002, 2020)

China: 11 kali (1982, 1986, 1988, 1990, 2004, 2006, 2008, 2010, 2012, 2018, 2024)

Malaysia: 5 kali (1949, 1952, 1955, 1967, 1992)

Denmark: 1 kali (2016)

Jepang:1 kali (2014)

India: 1 kali (2022)

(Tribunnews.com/Isnaini)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini