Mulai dari pukulan bola silang hingga dropshot yang akhirnya tak mampu dijangkau Bagas/Fikri.
Tak hanya itu, The Daddies juga lebih cerdik dalam hal penempatan bola.
Terbukti, poin demi poin diraih The Daddies sekaligus membuat mereka menyudahi gim pertama dengan kemenangan 21-18.
Lanjut ke gim kedua, The Daddies terlihat memegang kendali di awal-awal pertandingan.
Bagas/Fikri seakan belum bisa keluar dari tekanan.
Situasi berubah saat skor imbang 6-6, Bagas/Fikri mulai perlahan menemukan kenyamanan dalam menyerang.
Bola-bola depan net menjadi penyumbang poin, Bagas/Fikri mampu menikung dan membuat The Daddies tertinggal 8-11 di jega gim kedua.
Ritme permainan masih tampak sama dengan set kedua, Bagas/Fikri baru bisa on fire jelang poin-poin kritis.
Bedanya, kali ini Bagas/Fikri lebih bisa konsisten.
Sebaliknya, The Daddies justru sering melakukan kesalahan sendiri dan akhirnya menutup gim kedua dengan kekalahan 21-23.
Di gim ketiga, Bagas/Fikri makin tampil on fire, empat poin beruntun mereka raih.
Dominasi terus diperlihatkan Bagas/Fikri, membuat The Daddies tertinggal 6-11 di jeda gim ketiga.
Meski sempat mengejar, The Daddies nyatanya harus mengakui keunggulan Bagas/Fikri 16-21.
(Tribunnews.com/Isnaini)