Tertinggal satu poin tak menjadi masalah bagi Matsuyama/Shida, mereka bisa menyamakan kedudukan usai defence Apriyani/Rahayu tak berjalan.
Setelah skor imbang 1-1, pertandingan makin terasa sengit.
Matsuyama/Shida terlihat lebih unggul dari segi power, Apriyani/Rahayu sampai dibuat pontang-panting.
Situasi berbalik, Apriyani/Fadia gantian yang bermain dalam tekanan, variasi serangan yang mereka bangun mudah dikembalikan Matsuyama/Shida.
Keran poin mereka mampet, Apriyani/Fadia tertinggal 8-11 di jeda gim pertama.
Seusai jeda, Apriyani/Fadia justru sering mati sendiri, permainan mereka tampak berantakan.
Beberapa kali, Apriyani/Fadia kurang cermat dalam duel depan net.
Permainan Apriyani/Fadia belum bisa berkembang, mereka kalah 10-21 di gim pertama.
Lanjut ke gim kedua, Apriyani/Fadia berhasil mendikte jalannya pertandingan.
Matsuyama/Shida justru sering melakukan kesalahan sendiri, beberapa kali pukulan bola mereka terlalu lemah.
Momentum tersebut langsung bisa dimanfaatkan Apriyani/Fadia hingga akhirnya memimpin 11-8 di jeda gim kedua.
Terus tampil ngotot, Apriyani/Fadia memaksa bermain rubber setelah menutup gim kedua dengan kemenangan 21-13.
Apriyani/Fadia kembali ke setelan awal saat bermain di gim ketiga.
Penampilan on fire dari Matsuyama/Shida lagi-lagi menyulitkan Apriyani/Fadia.
Yang paling jelas terlihat, sisi defence Apriyani/Fadia tak sebagus di gim kedua tadi.
Apriyani/Fadia dibuat mati kutu dan tertinggal 7-11 di jeda gim ketiga.
Seakan kehabisan bensin, Apriyani/Fadia sulit mengejar ketertinggalan dan akhirnya menutup gim ketiga dengan kekalahan 10-21.
(Tribunnews.com/Isnaini)